Di bawah ini diceritakan tentang sepuluh sahabat Rasullullah SAW yang
telah dijamin masuk surga disertai penjelasan tentang nasab dan keluarga
mereka.
1. Abu Bakar as Siddiq ra
Nama aslinya adalah Abdullah bin abi
Quhafah.
Ayahnya, Abu Quhafah yang nama
aslinya adalah Usman bin Amir bin Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin
Ka’b bin Lu’ai bin Ghalib atTaimiy al Qurosy, bertemu silisilah/keturunan
dengan Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.
Ibu Abu Bakar adalah Ummul Khair
Salma binti Shokhr bin Amir bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah.
Usia beliau 63 tahun, sama seperti
Rasulullah saw. Dia termasuk orang yang pertama masuk islam. Manusia terbaik
setelah Rasulullah saw. Mengemban kekhilafahan selama 2,5 tahun.
Riwayat-riwayat lain menyebutkan 2 tahun 4 bulan kurang 1 hari; 2 tahun;20
bulan
Putera-puterinya
1. Abdullah, awal masuk islam sehingga termasuk sahabat. Di
saat Rasulullah saw dan Abu Bakar bersembunyi di dalam goa menghindari kejaran
kafir Quraisy, ia pernah masuk goa itu juga. Dia terkena anak panah di Thaif,
meninggal di saat ayahnya mengemban khilafah.
2.
Asma’, pemilik dua ikat pinggang. Istri Zubeir bin Awwam. Hijrah ke Madinah di
saat mengandung Abdulllah bin Zubeir. Sehingga Abdullah merupakan orang islam
pertama yang lahir setelah hijrah. Ibu Asma’ adalah Qutailah binti Abdul Uzza
berasal dari Bani Luay meninggal dalam keadaan kafir.
3.
dan 4. Aisyah binti as-Siddiq, istri Nabi. Ia memiliki saudara seayah
dan seibu yaitu Abdurrahman bin Abu Bakar, yang berada di barisan kaum
musyrikin pada perang Badar, namun setelah itu ia masuk islam. Ibu Aisyah
adalah Ummu Ruman binti Amir bin Uaimir bin Abdu Syams bin Attab bin Udzinah
bin Subai’ bin Duhman bin al Harits. Masuk islam, dan ikut hijrah ke madinah
dan wafat di zaman Rasulullah saw.
Cucu Abu Bakar: Abu Atik Muhammad
bin Abdurrahman lahir di zaman Rasulullah saw, termasuk sahabat.
Sehingga kami tidak tahu keluarga lain (selain Abu Bakar) yang dengan empat
keturunan, semuanya tergolong sahabat (ayah Abu Bakar-Abu Bakar-
Abdurrahman-Abu Atik)
5.
Muhammad bin Abu Bakar. Lahir pada zaman haji wada’. Meninggal di Mesir dan
dikuburkan di sana. Ibunya adalah Asma’ binti Umais al Khots’amiyyah.
6.
Ummu Kultsum binti Abu Bakar. Lahir setelah Abu Bakar wafat. Ibunya adalah Habibah,
riwayat lain menyebutkan Fakhitah binti Kharijah bin Zaid bin Abu Zuhair al
Anshari. Ia dinikahi Thalhah bin Ubaidillah.
Keenam putera-puteri Abu Bakar
adalah sahabat Nabi, kecuali Ummu Kultsum. Sementara Muhammad lahir masih zaman
Nabi. Abu Bakar wafat pada tanggal 27 Jumadil Akhir 13H.
2. Abu Hafs Umar bin Khatab ra
Umar bin Khattab bin Nufail bin
Abdil Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin Razakh bin Adiyy bin Ka’b bin
Lu’ai bin Ghalib. Bertemu silisilah/keturunan dengan Rasulullah saw di Murrah
bin Ka’b.
Ibunya adalah Khantamah binti
Hasyim. Riwayat lain menyebutkan binti Hisyam bin al Mughirah bin Abdullah bin
Umar bin Makhzum.
Umar masuk Islam di Mekah, dan
mengikuti seluruh peperangan bersama Rasulullah saw
Putera-puterinya
1.
Abu Abdurrahman Abdullah. Masuk Islam pada awal datangnya Islam. Berhijrah
bersama ayahnya. Dan dia termasuk sahabat pilihan.
2.
Hafshah, istri Nabi saw. Ibu Hafshah adalah Zaenab binti Math’un.
3.
Ashim bin Umar. Lahir pada zaman Rasulullah saw. Ibunya adalah Ummu Ashim
Jamilah binti Tsabit bin Abi al Aqlah.
4
dan 5. Zaid al Akbar bin Umar, dan Ruqayyah putri Ummu Kultsum binti Ali
bin Abi Thalib.
6.
Zaid al Ashghar dan Abdullah, keduanya putera Ummu Kultsum binti Jarwal al
Khuzza’i.
7
dan 8. Abdurrahman al Akbar bin Umar dan Abdurrahman al Ausath, Abu
Syahmah yang didera akibat minum khomr. Ibunya adalah Ummu Walad yang juga
disebut Lahyah.
9.
Abdurrahman al Ashghar bin Umar. Ibunya adalah Ummu Walad yang juga disebut
Fakihah.
10. Iyadh bin Umar. Ibunya adalah Atikah binti Zaid bin Amr bin
Nufail.
11. Abdullah al Ashghar bin Umar. Ibunya adalah Saidah binti
Rafi’ al Anshariyyah. Dari Bani Amr bin Auf.
12. Fathimah binti Umar. Ibunya adalah Ummul Hakim binti Harits
bin Hisyam.
13. Ummul Walid binti Umar. Tetapi kebenaran masih perlu
diteliti lagi.
14. Zaenab binti Umar. Saudara Abdurrahman al Ashghar bin Umar.
Umar mengemban kekhalifahan selama
10 tahun 6,5 bulan. Terbunuh pada akhir DzulHijjah 23 Hijriyah, pada usia 63
tahun sesuai dengan usia Rasulullah saw. Akan tetapi ada perselisihan pendapat
tentang usia beliau ini.
3. Abu Abdullah Ustman bin Affan ra
Ia adalah cucu dari Abu al Ash bin
Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Nasab keturunannya bertemu dengan
Rasulullah saw di Abdu Manaf, yang merupakan kakek ke lima.
Nama ibunya adalah Arwa binti Kuraiz
bin Rabiah bin Habib bin Abdi Syams bin Abdu Manaf. Sementara ibunya adalah putri
Ummul Hakim al Baidha’ binti Abdul Muthalib.
Utsman masuk Islam pada awal
datangnya Islam di Mekah. Melakukan hijrah 2 kali (Habasayah dan Medinah).
Menikahi 2 puteri Rasulullah saw. Mengemban kekhilafahan selama 12 tahun kurang
10 hari. Ada riwayat menyebutkan kurang12 hari. Terbunuh pada 18 Dzul Hijjah
tahun ke-35 Hijriah ba’da Ashar. Saat itu ia sedang puasa. Ia meninggal pada
usia 82 tahun.
Putera-puterinya:
1.
Abdullah al Akbar, dilahirkan oleh Ruqayyah, puteri Rasulullah saw. Meninggal
dunia pada usia 6 tahun. Rasulullah saw ikut masuk liang lahat saat
penguburannya.
2.
Abdullah al Ashghar, dilahirkan oleh Fakhitah binti ‘Azwan, saudari Utbah.
3,
4, 5 dan 6. Umar, Khalid, Aban dan Maryam. Mereka
dilahirkan oleh Ummu Amr binti Jundab bin Amr bin Humamah dari kabilah Azd
daerah Daus.
7,
8 dan 9. Al Walid, Said dan Ummu Amr. Mereka dilahirkan oleh
Fatimah binti Walid bin Abdu Syams bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin
Makhzum.
10. Abdul Malik. Dia tidak mempunyai keturunan. Meninggal dunia
tatkala telah dewasa. Dia dilahirkan oleh Ummul Banin binti Uyainah bin Hisn
bin Hudzaifah bin Zaid.
11,
12, 13. Aisyah, Ummu Aban dan Ummu Amr. Mereka dilahirkan oleh
Ramlah binti Syaibah bin Rabiah.
14,15,16.
Ummu Khalid, Arwa dan Ummu Aban as Sughra. Mereka dilahirkan oleh Nailah binti
Farafishah bin Ahwas bin Amr bin Tsa’labah bin Harits bin Hisn bin Dhamdham bin
Adyy bin Janab bin Kalb bin Wabrah.
4. Abu al Hasan Ali bin Abi Thalib
ra
Dia adalah cucu Abdul Mutthalib,
sepupu Rasulullah saw. Dia dilahirkan oleh Fatimah binti Asad bin Hasyim bin
Abdi Manaf. Fatimah adalah wanita Bani Hasyim pertama yang melahirkan keturunan
dari Bani Hasyim. Masuk Islam di Mekah lalu hijrah ke Madinah dan wafat pada
zaman Rasulullah saw.
Ali bin Abi Thalib menikah dengan
Fatimah puteri Rasulullah saw. Kemudian lahirlah Hasan, Husein dan Muhassin
dari pernikahan ini. Tetapi Muhassin wafat tatkala masih kecil.
Putera-puterinya yang lain
1. Muhammad bin Hanafiah. Ia dilahirkan oleh Khaulah binti
Ja’far, dari Bani Hanifah.
2
dan 3. Umar bin Ali dan saudarinya Ruqayyah al Kubro.
4.
Al Abbas al Akbar bin Ali, disebut juga as-Saqa. Ia terbunuh bersama Husein.
5,
6, 7, 8. Usman, Ja’far, Abdullah dan Banu Ali. Mereka
saudara seayah dan seibu al Abbas al Akbar. Adapun ibu mereka adalah Ummul
Banin al Kilabiyah.
9 dan
10. Ubaidullah dan Abu Bakar. Mereka tidak punya keturunan. Mereka
dilahirkan oleh Laila binti Mas’ud anNahsyaliyyah.
11. Yahya bin Ali. Meninggal saat masih kecil. Lahir dari Asma’
binti Umais.
12. Muhammad bin Ali alAshghar. Ibunya adalah seorang budak
yang bernama Daraj.
13
dan 14. Ummul Hasan dan Ramlah. Mereka dilahirkan Ummu Sa’d binti Urwah
bin Mas’ud ats Tsaqofi.
15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25. Zaenab as Sughra, Ummu Kultsum as Sughra, Ruqayyah as
Sughra, Ummu Hani’, Ummul Kiram, Umu Ja’far (nama aslinya Jumanah), Ummu
Salamah, Maimunah, Khadijah, Fatimah, dan Umamah. Mereka ini dilahirkan dari
para ibu yang berbeda-beda.
Ali mengemban kekhilafahan selama 4
tahun 7 bulan lebih beberapa hari. Ada beberapa pendapat berbeda mengenai hari.
Ia mati terbunuh saat usianya 63 tahun. Ada beberapa riwayat lain menyebutkan
53 tahun, 58 tahun, 57 tahun. Pada saat itu disebut tahun Jama’ah, tahun 40 H.
5. Abu Muhammad Thalhah bin Ubaidillah
ra
Ia cucu Usman bin Amr bin Ka’b bin
Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib. Bertemu
silisilah/keturunan dengan Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.
Ibu Thalhah adalah Sha’bah binti
Khadrami, saudari al Ala’ bin Khadrami. Nama aslinya al Khadrami adalah
Abdullah bin Abbad bin Akbar bin Auf bin Malik bin Uwaif bin Khazraj bin Iyadh
bin Sidq. Ibunya masuk Islam dan wafat dalam Islam.
Thalhah masuk islam pada awal
datangnya islam di Mekah. Turut serta dalam Perang Uhud dan peperangan setelahnya.
Dia tidak turut dalam Perang Badar karena saat itu ia di Syam untuk berdagang.
Tetapi Rasulullah saw memberikannya harta rampasan perang Badar dan
menetapkannya sebagai ahli Badar.
Putera-puterinya:
1
dan 2. Muhammad asSajjad dan Imran. Muhammad asSajjad terbunuh bersama
ayahnya. Kedua putera tersebut dilahirkan Hamnah binti Jahsy.
3.
Musa bin Thalhah. Dilahirkan Khaulah binti Qo’qo’ bin Ma’bad bin Zurarah.
4,5,6. Ya’kub, Ismail, Ishaq. Mereka dilahirkan Ummu Aban binti
Utbah bin Rabiah.
7
dan 8. Zakaria dan Aisyah. Dilahirkan Ummu Kultsum binti Abu Bakar as
Shiddik ra.
9.
Ummu Ishaq binti Thalhah. Dilahirkan Ummul Haris binti Qasamah bin Handzalah at
Thaiyyah.
Seluruh putera puteri Thalhah 11
orang. 2 anak yang lain ada riwayat yang menyebutkan Usman dan Shalih, namun
riwayat ini kurang kuat.
Thalhah terbunuh pada Perang Jamal
pada tahun 36 H. Saat itu ia berusia 62 tahun.
6. Abu Ubaidillah Zubair bin Awwam
ra
Ia cucu Khuwailid bin Asad bin Abdul
Uzza bin Qushayy bin Kilab. Nasab keturunannya bertemu dengan Rasulullah saw di
Qushayy bin Kilab, yang merupakan kakek ke lima.
Ibunya: Shafiyyah binti Abdul
Mutthalib, bibi Rasulullah saw. Masuk Islam dan Hijrah ke Madinah.
Zubair berhijrah dua kali (Habasayah
dan Medinah).dan ia shalat dua kiblat (sebelum dirubah menghadap ka’bah, dahulu
kaum muslimin shalat menghadap masjidil Aqsa). Ia adalah orang yang pertama
kali menghunus pedangnya di perang fi sabilillah. Ia disebut Hawaryy Rasulullah
saw.
Putera-Ppterinya:
1. Abdulllah, ia merupakan orang islam pertama yang lahir
setelah hijrah.
2,3,4,5,6,7,8. Al Mundzir,Urwah,Ashim, al Muhajir, Khadijah al Kubro,
Ummul Hasan, Aisyah. Kedelapan anak tersebut dilahirkan Asma’ binti Abu Bakar
ra.
8,10,11,12,13. Khalid, Amr, Habibah, Saudah, Hindun. Mereka dilahirkan
Ummu Khalid binti Khalid bin Said bin al Ash.
14,15,16. Mush’ab, Hamzah, Ramlah. Mereka dilahirkan Rabbab binti
Unaif al Kalbiyyah.
17,18,19. Ubaidah, Ja’far, Hafshah, mereka dilahirkan Zaenab binti Bisyr
dari Bani Qais bin Tsa’labah.
20.
Zaenab binti Zubair. Ia dilahirkan Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mu’aith.
21. Khadijah asShughra. Ia dilahirkan alJalal binti Qais dari
Bani Asad bin Khuzaimah.
Seluruh putera puteri Zubeir 21
orang. Ia terbunuh pada Perang Jamal pada tahun 36 H. Saat itu ia berusia 67
tahun. Riwayat lain 66 tahun.
7. Sa’ad bin Abi Waqas ra
Nama Abi Waqas adalah Malik bin
Uhaib bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Bertemu silisilah/keturunan dengan
Rasulullah saw di Kilab bin Murrah. Ibunya: Hamnah binti Sufyan bin Umayyah bin
Abdu Syams bin Abdi Manaf.
Sa’ad masuk Islam pada awal
datangnya Islam di Mekah. Ia berkata: “Saya adalah orang ketiga yang masuk
Islam“
Turut serta dalam Perang Badar dan
seluruh peperangan setelahnya bersama Rasulullah saw. Ia adalah orang yang
pertama kali melontarkan anak panahnya di perang fi sabilillah. Adapun lontaran
anak panahnya diarahkan pada sebuah pasukan yang di dalamnya terdapat Abu
Sofyan. Pertemuan 2 pasukan itu terjadi dekat Rabigh di awal tahun pertama
Rasulullah saw datang di Madinah.
Putera-puterinya:
1.
Muhammad, ia dibunuh al Hajjaj.
2.
Umar, dibunuh al Muhtar bin Abi Ubaid.
3
dan 4. Amir dan Mus’ab. Mereka berdua meriwayatkan hadist.
5,6,7. Umair, Shalih, Aisyah, mereka Bani Sa’d.
Wafat di istananya di Aqiq, yang
jaraknya 10 mil dari Madinah. Lalu jenazahnya dipikul ke Madinah. Itu terjadi
tahun 55 H. saat itu ia berusia 70 tahun lebih. Ia merupakan orang yang
terakhir meninggal diantara 10 orang yang mendapat kabar gembira masuk surga.
8. Abu al ‘Awar Said bin Zaid bin
Amr ra
Ia cucu Nufail bin Abdul Uzza bin
Riyah bin Abdullah bin Qurt bin Razah bin Adyy bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib.
Bertemu silisilah/keturunan dengan Rasulullah saw di Ka’b bin Luayy. Ibunya:
Fatimah binti Ba’jah bin Umayyah bin Khuwailid, dari Bani Mulaih dari Khuzaah.
Said bin Zaid adalah sepupu Umar bin
Khatthab ra, dan menikah dengan saudara Umar, Ummu Jamil binti Khattab.
Ia masuk Islam pada awal datangnya
islam di Mekah. Namun ia tidak turut dalam Perang Badar. Di antara puteranya
adalah Abdullah, seorang penyair.
Zubeir bin Bakkar berkata: Said
anaknya sedikit, dan di antara mereka tinggal di luar Madinah. Said meninggal
tahun 51 H. Saat itu ia tengah berusia lebih dari 70 tahun.
9. Abu Muhammad Abdurrahman bin Auf bin
Abdi Auf ra
Ia cucu Ibnu Abd bin al Haris bin
Zuhrah bin Kilab. Bertemu silisilahnya dengan Rasulullah saw di Kilab bin
Murrah.
Ibunya bernama as Syifa’. Riwayat
lain menyebutkan al’Anqa’binti Auf bin Abdul Harits bin Zuhrah. Ia masuk Islam
dan hijrah.
Abdurrahman bin Auf masuk Islam pada
awal datangnya Islam di Mekah. Turut serta dalam Perang Badar dan seluruh
peperangan setelahnya bersama Rasulullah saw. Dalam riwayat sahih disebutkan
bahwa Rasulullah saw pernah menjadi makmum shalat padanya saat Perang Tabuk.
Putera-puterinya:
1.
Salim al Akbar, meninggal sebelum datangnya Islam.
2.
Ummul Qasim, lahir pada zaman Jahiliyah.
3.
Muhammad, lahir setelah datangnya Islam. Dengan nama ini Abdurrahman dijuluki
Abu Muhammad
4,5,6. Ibrahim, Humaid dan Ismail. Mereka dilahirkan Ummu Kultsum
binti Uqbah bin Abi Mua’ith bin Abi Amr bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdi
Manaf.
Ummu Kultsum termasuk wanita yang
hijrah dan salah seorang yang telah baiat pada Rasulullah saw. Dan seluruh putera
Abdurrahman yang lahir darinya, menjadi perawi hadist.
Urwah bin Abdurrahman, terbunuh di
Afrika. Ia dilahirkan Nuhairah binti Hani’ bin Qabishah bin Mas’ud bin Sya’ban.
Halim al Asghar, terbunuh di Afrika.
Ia dilahirkan Sahlah binti Suhail bin Amr. Ia saudara seibu Muhammad bin Abu
Hudhaifah bin Utbah.
Abdullah al Akbar, terbunuh di
Afrika. Ibunya dari bani Abdil Ashal. Abu Bakar bin Abdurrahman dan Abu Salamah
al Fakih, ia Abdullah al Ashghar. Ibunya adalah Tumadhir binti al Ashbagh
alKalbiyyah. Ia wanita dari Bani Kalbiy pertama yang dinikahi lelaki Quraisy.
Abdurrahman bin Abdurrahman dan
Mus’ab bin Abdurrahman. Mush’ab pernah menjadi tawanan polisi Marwan bin Hakam
di Madinah.
Abdurrahman meninggal di Madinah,
dan dimakamkan di Baqi’ tahun 32 H saat kekhalifahan Usman bin Affan. Usman
ikut menyolati jenazahnya. Ia wafat pada usia 72 tahun.
10. Abu Ubaidah Amir bin Abdullah
bin al Jarrah ra
Ia cucu Hilal bin Uhaib bin Dhabbah
bin al Harrits bin Fihr bin Malik. Dilahirkan Ummu Ghanm binti Jabir bin Abdul
Uzza bin Amir bin Umairah bin Wadi’ah bin Al Harits bin Fihr. Dalam riwayat
lain: Umaimah binti Ghanm bin Jabir bin Abdul Uzza. Bertemu silisilah/keturunan
dengan Rasulullah saw diFihr bin Malik.
Abu Ubaidah masuk Islam pada awal
datangnya Islam di Mekah, sebelum Rasulullah saw masuk Darul Arqam. Turut serta
dalam Perang Badar dan beberapa peperangan setelahnya bersama Rasulullah SAW.
Pada saat Perang Uhud, ia mencabut dua gelang (dari rajutan baju besi) yang
menancap di wajah Rasulullah saw dengan gigi depannya. Akibatnya, tanggallah 2
giginya.
Keturunan Abu Ubaidah ra, hanya 2 putera, yaitu Yazid dan Umar. Namun mereka
meninggal, dan tak terdapat lagi penerus generasi Abu Ubaidah.
Abu Ubaidah ra. wafat karena wabah
penyakit tha’un amwas pada tahun 18 H. Ia dimakamkan di Ghour Baisan di Desa
Amta’. Saat itu usianya 58 tahun.Muadz bin Jabal ra. ikut menshalati
jenazahnya. Ada riwayat lain menyebutkan Amr bin A’sh pun ikut.
Pada saat Perang Badar Abu Ubaidah
membunuh ayahnya yang saat itu masih kafir. Karena peristiwa ini Allah
menurunkan ayat:
“Kamu tak akan mendapati kaum yang
beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang
yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau
anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah
orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan
mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke
dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.
Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan
rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya
hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.”
[Semoga kita dapat menemani mereka
juga di dalam Syurga-Nya kelak, bersama anak-istri dan keturunan kita semua]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar