"Islamic Quotes"

Sabtu, Oktober 23, 2010

MENEPATI JANJI


Ciri lain dari pribadi muslim yang benar-benar memelihara agamanya, yang menandakan akhlaknya yang terpuji, adalah kesetiaan terhadap janji-janjinya. Ia selalu berusaha menyegerakannya. Ketepatan janji merupakan perwujudan kesetiaan, dan merupakan akar akhlak islam.

Islam sangat menekankan kesetiaan terhadap  janji. Banyak dalil berupa ayat qur’an maupun hadist nabi menyatakan kaitan erat antara kesehatan iman seorang muslim dengan kesetiaannya terhadap janji, antara lain:
Hai orang-orang beriman, penuhilah ikatan-ikatan perjanjian itu . . . “ (Qs Al Maidah: 1)
“… penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggung-jawabannya.” (Qs Al-Isra:34)


Janji bukanlah kalimat kosong yang diucapkan oleh seseorang tanpa disertai kesadaran dan komitmen penuh, sebagaimana dilakukan kebanyakan kaum muslimin sekarang. Tetapi janji adalah suatu tanggung jawab yang tetap terukir dan akan diperhitungkan kelak di hadapan Al- Khaliq. Apalagi janji seorang hamba kepada penciptanya yang penuh keagungan dan kesucian. Janji kepada Allah jauh mengandung tanggung jawab yang lebih besar. Allah berfirman:
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji, dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpamu itu sesudah meneguhkannya…” (An-Nahl: 91)
“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang kamu tidak perbuat, Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu lakukan.” (As-Shaf 2-3).

Ingkar janji dan menyepelekan janji merupakan dosa besar, tidak disukai Allah bagi hamba-Nya yang beriman, dan tidak dikehendaki bagi mereka yang ingin dekat dengan-Nya. Keingkaran akan menjerumuskan kaum muslimin ke sifat munafik. Rasulullah mengingatkan:
“Ciri-cir orang munafik ada tida: jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari, dan jika diberi amanat berkhianat.” (Hr Muttafaq alaih)
Dan di dalam Riwayat Muslim ditambahkan: sekalipun ia berpuasa, shalat dan mengaku bahwa dirinya seorang muslim!

Jelaslah, bahwa baiknya keislaman seseorang tidak bisa dicapai dengan memperkuat ibadah seperti puasa, shalat dan haji, tetapi harus disertai dengan usaha mempelajari dan menghayati ajaran islam sampai memperkokoh jiwa dan kepribadiannya, serta mengikuti petunjuknya. Ia dituntut menampilkan akhlak yang luhur, mewujudkan nilai-nilai moral ilahiyah yang tinggi dan suci. Ia wajib memperhatikan ketentuan-ketentuan Allah, komit terhadap seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Ia selalu bernaung di bawah cahaya dan hiadayah Allah di dalam setiap urusan. Tegasnya, seorang muslim yang baik haruslah mampu meninggalkan dusta, ingkar janji, khianat dan akhlak-akhlak tak terpuji yang lain. Perbuatan-perbuatan hina demikian hanya pantas untuk orang-orang munafik yang dibenci Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar