"Islamic Quotes"

Sabtu, Oktober 16, 2010

Ikhwan Unik

26 Februari 2010

Izinkan aku untuk mengisahkan sebuah cerita. Tentang seorang ikhwan yang ikut menuliskan sejarah dalam perjalanan hidupku. Yang turut membuat pernik dalam sebuah proses perubahan. Jujur, aku banyak belajar dari sosoknya….



Ya, bagiku setiap orang yang berinteraksi denganku adalah salah satu dari guru-guru kehidupanku. Jika di bangku sekolah ada Guru bidang studi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, MTK, Fisika, dll. Maka di bangku kehidupan kita juga punya guru yang kita bisa belajar tentang pernak-pernik kehidupan dengan mereka. Ada yang menjadi Guru Kesabaran, kecerdasan, kebijaksanaan, keistiqomahan, kejujuran, ketulusan, keikhlasan, persaudaraan, kepahlawan, keadilan, dsb. Bahkan ada yang menjadi guru penipuan, keculasan, guru politik, dan lain sebagainya.

Nah ikhwan ini merupakan salah satu dari guru kehidupanku.
Ehm… jika di tanya dimana pertama kali bertemu, maka jujur akupun tidak ingat…
Disini aku hanya ingin berkisah tentang sosoknya..

1.. 2 .. yuk memulai..

Menginsipirasi bagiku kata itu yang tepat disandangkan pada sosoknya…

Dia ikhwan yang sangat menjaga pandangannya (Ghadul bashar), jadi jangan berharap kalau matanya bakalan jelalatan atau mencuri pandang, wah tidak akan terjadi tuh… dia hanya akan memandang pada satu titik saja. Mungkin karena hal ini banyak yang merasa segan dengannya. Bicaranya tegas, perlahan, teratur dan jelas tapi dengan volume suara yang tidak begitu tinggi dan tidak begitu rendah … sehingga kalau dia berbicara kita tidak perlu memintanya untuk mengulang, kecuali memang isi pembicaraannya agak berat sehingga perlu diulang untuk mencerna maksudnya. sangat jarang kata-kata sia-sia yang muncul dari lisannya, senda guraunya tidak berlebihan dan tidak pernah kutemukan dia tertawa terbahak-bahak… beliau punya tawa khass… entah ya sulit menggambarkan lewat kata.. karena kata itu terbatas kali’ ya…

Dia ikhwan yang tawadhu’, kemana-mana menggunakan sepedanya dengan baju yang khas dia. Soalnya aku keseringan melihat baju yang model itu dipakainya, baju dengan corak tersendiri… corak apa ya, aku juga tidak ingat, tapi kalau ada yang memakai bajunya aku bakalan ingat deh. Makanya kukatakan baju khas dia. Orangnya rapi dan teliti dan super hati-hati…

Dia ikhwan yang multi talented… punya banyak talenta, makanya di Organisasi dia sering ditempatkan dibeberapa posisi, pernah di Kaderisasi, di KASTRAT, di HUMAS, di Kestari, di buletin i’Qro, SSC (SOSMAS) dan bahkan di DANUS…

Yang ku teladani dalam artian aku banyak belajar darinya adalah dia bisa diajak diskusi apa aja. Ya kebetulan aku masuk KAMMI dan langsung jatuh cinta ama KASTRAT dan buletin I’Qro, jadinya pembicaraanku dominan masalah politik, isu, dan sebagainya. Uniknya beliau ini bisa diajak diskusi politik tidak hanya perspektif umum tapi juga perspektif Islam. Dan akhirnya beliau menjadi langganan pemateri Daurah Siyasi dan sejenisnya yang lingkupannya kafa’ah syar’I kalo pemateri sebenarnya gak datang. Ya, kadang beliau di beri julukan ustadz KAMMI, karena kadang jika kami mau minta pertimbangan syar’I bertanya nya ama beliau. Misal, pas akan mengadakan aksi… biasanya kami minta beliau untuk memaparkan pendapatnya, atau diundang untuk ikut dalam rapat settingan aksi…

Dia sosok pecinta Ilmu dan penghafal Al-Qur’an. Wah kalo soal hafalan jangan di tanya, banyak euy.. bakalan malu deh. Selain hafalannya banyak beliau juga memahami makna ayatnya padahal beliau bukan kuliah di STAIN atau keagamaan begitu, beliau kuliah di Fakultas Teknik UNTAN angkatan 98. Jauh deh pelajarannya di bangku kuliah dari hal-hal tersebut, beliau juga bisa bahasa arab sedikit demi sedikit. Nah, ini makanya kuberikan beliau julukan pecinta ilmu, karena orangnya suka belajar. Ehm.. kalo soal buku.. beliau punya begitu banyak buku dengan berbagai tipe deh. Sampe-sampe ada akhwat yang minjam buku tentang muslimah ama beliau (malu-maluin aja ya akhwatnya ). Itu karena beliau punya perpustakaan pribadi. Bahkan aku pernah pinjam buku Samuel P. Huntington : Tentang perang Antar Peradaban. Padahal buku-buku kayak gitu kan sangat sulit ditemukan di kotaku… ehm..Pokoknya bukunya banyak deh.. kalo kita gak punya atau kekurangan referensi buku, biasanya kita bilang , “coba tanya ke beliau” seringnya memang tuh buku-buku beliau punya. Beliau juga selalu tahu buku-buku apa saja yang terbaru dan uniknya beliau biasa menyarankan atau membuat analisa tentang buku-buku tsb. Misal, “buku ini sama isinya dengan yang ini, lebih baik beli yang ini” kata beliau… selain itu beliau ini juga menjadi ICON kuliah Dhuha, soalnya kalo ada kuliah Dhuha, biasanya kalo gak jadi Moderator/ MC pasti beliau jadi Pen-Tilawahnya.. ya, bakalan ada didepan terus deh…

Satu yang terkenal dari beliau juga adalah bisa diandalkan, selalu bersedia menolong kapan saja, jarang menolak. Ehm,… bermanfaat bagi orang lain. Dan ini diaminin oleh hampir setiap orang yang pernah berinteraksi dengan beliau. Kalo ada acara pasti selalu ada wajahnya tak hanya nongolin wajah ya, tapi juga membantu. Aku teringat Ramadhan terakhir… ketika itu aku menjadi Panitia I’tiqaf akhwat, I’tiqafnya itu siang di MAsjid dekat Super Market Harum Manis, kawasan pertokoan dan perkantoran. Karena tak ada satupun ikhwan yang bisa menolong (mungkin karena banyak kesibukan kali’ ya.. he..he.. tapi seringnya emang begitu) maka beliau satu-satunya ikhwan yang mau menolong padahal beliau mau pulang kampung. Tak terdengar alasan menolak yang dibuat-buat deh.. biasanya kalo ternyata agendanya bentrok beliau akan diam sebentar berfikir dan akhirnya menjawab, tak pernah mendumel. Ehm… dan ketika pemateri gak bisa hadir, dengan wajah senyumnya khas dia, dia bersedia untuk menolong untuk menjadi pemateri pada acara I’tiqaf kami. Gak nyangka penyampaiannya bagus banget. Dan itu terakhir kali aku mendengarkan suaranya sebagai pemateri…

Ehm… terus ketika tidak beraktifitas di kampus beliau pindah menggarap dakwah sekolah. Dan karena aku dan beberapa teman balik ke almamater sekolah, jadi ketemu lagi sama beliau. Aku dan beberapa teman hampir tertawa ketika melihat beliau mencoba berinteraksi dengan adek-adek sekolah. Ya, harus berubah ceria agar dapat masuk ke dunia mereka. He.. he..

26 Februari 2006
15.00
Ehm… aku baru nyampe Pontianak, baru pulang dari tugas dakwah luar kota (ciye…). Mengisi dakwah sekolah waktu itu. Masih letih dan capek soalnya rada gak bisa naik BUS yang super sumpek dan kondisi jalan yang bisa dikatakan jelek. Maklom jalan luar kota. Trus dengan cuaca yang super panas sekali… ehm… Malam sebelumnya aku di SMS sama teman akrabku, kalau beliau sakit dan masuk rumah sakit. Beliau sebenarnya ada jadwal mengisi Training Organisasi di KAMMI, karena kondisi yang benar-benar gak bisa bangun akhirnya beliau meminta digantikan. Sebenarnya hari ini sudah janji sama teman untuk menjenguk beliau… jadi aku menunggu temanku itu menjemput sekaligus nunggu sholat ashar…

16.00
Dalam keadaan setengah tertidur karena kecapean setelah perjalanan dan sholat ashar. Tiba-tiba sebuah sms masuk, kupaksakan mataku untuk terbuka walaupun berat.. tulisan samar… bunyinya, “
“Telah Menghadap Ke Rahmatullah seorang JUNDULLAH terbaik Dakwah “ERFI TAUFIK RIDLWAN” sore ini di RS Soedarso”. Dan mataku yang mengantuk tiba-tiba langsung segar dan kaget…
Dengan perlahan kuucap, “Innalillahi Wainna ilaihi Raji’un” dan aku bergegas keluar berharap teman yang mejemput segera datang, ternyata belum datang juga… aku heran tadi pas aku masuk masjid suasana di luar luarbiasa panas, tapi sekarang ku tatap ke langit, langit langsung muram dan segara tetes demi tetes hujan turun dari yang perlahan menjadi agak lebat. Seakan alampun bersedih dengan perginya sosok Jundullah terbaik ini…

Ehm… yang begitu menyedihkan bagiku adalah aku tak dapat melihat wajahnya untuk yang terakhir kali’, dengan kondisi hujan tidak memungkinkan aku kemana2 tanpa kendaraan. Dan akhirnya kutelpon ayahku untuk menjemputku, dan 1 jam selanjutnya ayahku datang beserta temanku tersebut… akhirnya aku meminta izin kepada ayah untuk pergi ke Rs. Soedarso… betapa terkejutnya karena ketika bertemu dengan teman seperjuanganku dia berkata, “jenazah almarhum baru saja di berangkatkan ke kampung halaman: SINTANG….”

Dan aku dan temanku hanya bisa terpana…

Ya, selamat jalan guruku
Selamat jalan teman diskusiku
Selamat jalan manusia yang bermanfaat bagi orang lain…

Ehm… tulisan ini dibuat untuk mengenang 4 tahun berpulangnya sosok beliau ke Rahmatullah, begitu sedikit kebaikan yang kutulis disini, kuyakin kebaikannya lebih banyak daripada itu. Tapi setiap manusia itu unik dan punya keunikan masing-masing… dan tak kutemukan lagi sosok sepertinya kini. Dia tetap menjadi orang Istimewa karena semua manusia itu istimewa. Dan ada banyak kebaikan yang terkumpul dari pribadinya. Semoga Allah memberikannya tempat yang terbaik..

Jika aku diminta untuk menuliskan kejelekannya, maka sungguh aku tak dapat menuliskannya, karena selama interaksi tak kutemukan itu… ehm… kami agak rada serem kalau beliau lagi “marah”. Marahnya orang-orang beriman euy… bukan marahnya orang bernafsu… dan marahnya orang-orang beriman lebih menyeramkan.. walau tidak dengan wajah memerah dan kata-kata keras dan nyaring…
marahnya beliau dengan cara keluarlah ayat-ayat dari lisannya yang membuat kami tertunduk malu dan menitikkan airmata.. menyesal… dan tak akan berani untuk berpapasan dengannya dalam beberapa waktu… masih terasa malu dan penyesalannya.

Ku yakin yang pernah berinteraksi dengannya punya kesan tersendiri.. dan inilah kesanku terhadap beliau…

26 Februari 2010
08:26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar