Sajak tentang BUMI

Bumi…

Kutahu umurmu sudah semakin tua

Mungkin mendekati akhir…

Tanda-tanda ketuaanpun  sudah kau tampakkan..

Tsunami..

Banjir..

Gunung meletus…

Badai..

Apakah kau mencoba mengingatkan kami  tentang  tuanya usiamu bumi..

Ataukah kau sudah mulai bosan

Ya.. . bosan

Menampung manusia-manusia yang tidak tahu diri

Tetap meminta kepada sang Pemilik Kuasa

Tapi tak pernah lupa tuk bermaksiat setiap menitnya…

Ah.. apakah kau marah bumi…

Karena orang-orang baik semakin banyak difitnah

Tak bisa lagi dibedakan mana yang benar dan mana yang salah

Terlalu banyak konspirasi

Terlalu banyak penjajahan

Terlalu banyak orang didzalimi..

Bahkan sekarang orang jahat tampak mulia di mata negeri…

Pemilik negeri menjadi budak di negerinya sendiri…

Harta mereka dirampas oleh saudara kandung sendiri yang berkhianat

Hanya demi segenggam berlian ataupun sesuap nasi…

Ataukah…

Saat ini, bumi…

Kau coba berbicara dengan kami…

Bahwa di ujung usiamu ini bumi.

Kau ingin dirawat dengan baik…

Tak ada lagi asap yang berlebihan

Baik dari asap knalpot atau pembakaran hutan

Tak ada lagi penebangan liar…

Yang membuat hutan  tak lagi menghijau…

Tak ada lagi penggalian berlebihan

Yang membuatmu bocor disana-sini

Dan Kau juga ingin dicintai…

Seperti cinta anak kepada ibu kandungnya diusia renta…

Penuh ketulusan, kesederhaan dan pemeliharaan…

Tak ada pengkhianatan..

Tak ada keluhan…

Tak ada dendam..

Dan tak ada perampasan..

Bumi…

Kami tahu…

Kau hanya menjalankan Titah Langit,,,

Karena kau mencintai kami

Para makhluk tak tahu diri ini

Para makhluk yang tak tahu siapa Penguasa Bumi ini

Yang kadang merasa menjadi Tuhan bagi dirinya sendiri

Ya..

Kami tahu bumi

Kau menyayangi kami..

Karena itu tak kau hancurkan dirimu sendiri

Hingga kami tak punya tempat untuk berdiri

Kau hanya tampakkan sedikit bukti

Bahwa manusia tak berdaya sama sekali…

Ya..

Kami tahu bumi..

Engkau coba nasehati kami

Tidak dengan kata tertulis

Tapi lewat gerakmu…

Seperti yang kau lakukan

Kepada umat sebelum kami

Kami sadar bumi..

Yang menimpa kami ini belum seberapa

Jika dibanding dengan umat sebelum kami

Ya…

Kami tahu bumi

Kau ingin mengetuk dinding hati kami

Yang semakin keras dan tertutup

Oleh  nafsu dan kesombongan diri

Kau ingin kami sadar diri

Bahwa hidup hanya pemberian dari-Nya

Bahwa tak layak kami untuk bangga diri

Sedangkan nafas saja masih diberi

Kau ingin Agar kami kembali fitri…

Dan tunduk patuh pada Sang Maha Pemilik diri dan pemilik dirimu bumi

Ya…

Kau juga beri petunjuk kepada kami bumi…

Bahwa saat perjumpaan besar dengan-Nya tak lama lagi…

Semoga kami sadar bumi..

Dan mendidik diri agar lebih berarti

Mencari bekal untuk akhirat nanti...

*Saat adzhan memanggil diri

Untuk sujud kepada Pemilik Langit dan Bumi

Borneo, 31102010