"Islamic Quotes"

Sabtu, April 07, 2012

Ta’shil wa tathwir




Oleh: KH. Hilmi Aminudin


Ta’shil Wa Tathwir

Oleh: KH. Hilmi Aminudin


Membicarakan asholah (orisinalitas) dakwah kita sebenarnya adalah sama dengan membicarakan asholah islamiyah, yang tidak memiliki mabadi’ kecuali mabadi imaniyah dan fikriyah yang bersumber dari Al-Quran. Asholah dakwah Islamiyah itulah yang dipakai asholah dakwah kita. Dia tidak mempunyai mabadi’- baik aqidiyah, fikriyah, atau minhajiyah-kecuali yang berlindung pada Al-qur’an dan As-sunnah.


Tapi betapapun luasnya pembahasan tentang asholah yang merupakan bagian kita untuk menyegarkan diri, salah satu keistimewaan dakwah kita, selain ruang lingkup yang tercakup dalam syumuliyah dan takamuliyah, juga keterpaduan perjuangan, tatanan, sistem yang kita anut sesuai dengan intergralitas dan keterpaduan ajaran Islam itu sendiri.


Selain itu, masalah syumuliyah dan takamuliyah itu lebih kepada pendekatan prinsipil. Ada hal lain yang bisa dilihat dari pendekatan operasional, yaitu kemampuan dakwah kita mewarisi nilai-nilai Islam dan nilai-nilai dakwah dari para Rasul dan anbiya, para sahabat Rodhiyallahi anhum dan juga para salafus shalihin. Bentuknya adalah kemampuan tawazun dalam melakukan langkah-langkah yang mutawazinah bainal khutuwat tathwiriyah (seimbang antara langkah-langkah orisinalitas dan langkah-langkah pengembangan). Ini salah satu tamayuz (keunggulan), yang sebetulnya merupakan tamayuz islami yang banyak diabaikan oleh gerakan-gerakan dakwah lain. Meskipun begitu, kita respek terhadap mereka, mengakui eksistensi perjuangan mereka sekaligus mengakui eksistensi perjuangan mereka sekaligus mengakui keikhlasan dan pengorbanan mereka di dalam berjuang. Tapi titik qudratu da’wah (kemampuan dakwah) dalam melangkah baina ta’shil wa thatwir di zaman modern ini menjadi tamayuz islami yang benar-benar kita upayakan untuk kita laksanakan secara konsisten.