"Islamic Quotes"

Minggu, Mei 22, 2011

Ustadzah Yoyoh : Dimanakah posisiku?

Kenangan sms Ustadzah Yoyoh kepada Seorang Akhwat beberapa hari yang lalu:
“Ya Rabb, aku sedang memikirkan posisiku kelak di akhirat. Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita khodijah al kubro yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan hafshah binti Abu Bakar yang di bela oleh Alah saat akan dicerai karena showwamah dan qowwamahnya? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500an hadist, sedang aku…
Ehm.. 500 juga belum… atau dengan ummu sulaim yang shobirah atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad… atau dengan siapa ya..??
Ya Allah… tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliah mereka… sehingga aku layak bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka di taman firdaus-Mu…” (Ustadzah Yoyoh Yusroh)
****




*Dari Masjid hatiku terkait dan dari masjid kan kusongsong syahid*…
Salah satu nikmat terbesar dalam hidupku adalah nikmat bergabung dalam barisan kebaikan yang merubah total jati diriku dan segala tujuan serta cara pandangku dalam memandang diriku, keluargaku, masyarakatku, bangsaku dan negaraku bahkan aku merasa baru mengenal baik agamaku ketika bergabung dalam barisan dakwah ini. Disini aku belajar berproses menumbuh kembangkan potensi yang kumiliki, untuk menambah keimanan dan ketaqwaan di dadaku, nikmat ini adalah nikmat yang sungguh luar biasa yang Allah berikan kepada diriku.

Masjid kampus merupakan cinta pertamaku, disitu aku benar-benar baru mengenal Tuhanku dalam segala arti dan dalam segala hal kehidupanku. Mencoba mengamalkan apa yang kudapatkan sedikit demi sedikit dan setahap demi setahap. Hingga akhirnya aku merasa dunia ini hanya terminal sementara sebelum berangkat ke suatu tempat keabadian. Begitu banyak orang-orang yang bergabung dalam jama’ah kebaikan ini yang begitu menginspirasiku, ada yang pernah kulihat dan berinteraksi. Ada yang hanya kukenal lewat catatan-catatan di buku. Mengenal mereka merupakan sebuah keindahan. Ada berbagai warna yang mereka bagi untukku agar aku dapat lebih mengarifi hidup ini. Ustadzah Yoyoh merupakan salah satu tokoh yang aku ingin teladani. Berjumpa dengan beliau di Mujahidin masjid Besar di Kotaku ketika ada acara untuk para muslimah. Aku ini meneladani beliau dalam hal mendidik anak. Salah satu citaku adalah ingin menjadi hafidzah. Dan begitu juga anak-anaku nanti aku ingin mereka juga dekat dengan Al-qur’an. Membacanya setiap saat, mencoba memahaminya lalu mengamalkan dan menghafalnya serta mengajarkannya serta tidak melupakan ilmu kejuruan/keahlian. Dan sosok ustadzah Yoyoh dengan 13 orang anaknya yang hampir semua penghafal qur’an dan beberapa hafidzh tetap eksis dalam gerakan dakwah dengan amanah yang luar biasa banyaknya. Sempat iri kepada beliau, karena sudah pernah berkunjung ke Palestina karena aku benar-benar ingin kesana juga. Tapi siapalah diriku dibandingkan kualitas ustadzah Yoyoh?? Huufff… jauuuh banget euy, tapi keminderanku kepadanya tak membuatku berhenti berusaha menjadi akhwat yang  Allah ridhoi.

Membaca kalimat-kalimat beliau kepada seorang akhwat, membuatku terenyuh dan tertegun lama… beliau sudah memikirkan akan bertetangga dengan siapa di surga nanti. Dan bukan surga biasa yang beliau citakan, tapi surga tertinggi yaitu surga Firdaus. Subhanallah… sebuah ekspresi kejelasan tujuan yang jelas dan mantap, bahwa aktifitas beliau sebagai anggota DPR  hanyalah sarana untuk menggapai ridho Allah dan sebagai sarana untuk berdakwah. Aktifitas beliau di parlemen sebagai wujud kepahaman dan keistiqomahan beliau untuk memikirkan umat ini dan berbuat banyak untuk umat bukan sekedar berwacana saja. Kepedulian beliau terhadap Palestina dan para wanita Indonesia sungguh luar biasa. Beliau juga yang turut berperan besar dalam menyuarakan kekebasan muslimah untuk menggunakan jilbab di TNI. Dan diakhir hidupnya, dia memberikan sebuah senyuman. Aku juga pernah punya mimpi seperti itu. Dapat tersenyum diakhir hidupku dan ketika bertemu Allah nanti…

Lalu aku bertanya kepada diriku….
Dimanakah posisiku nanti?
Huffffff
Hanya bisa terdiam tak mampu bergumam. Alangkah malunya diriku…
Dan aku hanya ingin berujar, “dari masjid hatiku terkait dan dari masjid kan kusongsong syahid…!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar