Pahlawan
kecil…
Hari ini sekolahku begitu penuh
sesak, maklum anak dari kelas I – VI berkumpul semua disini. Bukan karena mau
nyambut saya akan datang (hehee… ya biasa ketemu kali’), tapi karena mau
bersih-bersih sekolah. Persenjataan mereka sudah lengkap, dari kain lap, sapu
dan ember + baskom kecil. Ya, maklum
saja,,, bentar lagi kakak kelas mereka akan melaksanakan ujian pada hari selasa
nanti.
Setiap kelas sudah mendapat
tugas, ada yang membersihkan kelas, membersihkan lapangan, membersihkan dinding
sekolah dan juga membersihkan ruang guru. Ya, maklum aja ya kau air-air
bersliweran tanpa permisi di depan kita, karena yang namanya anak-anak pasti
mereka memanfaatkan apa aja untuk bergurau bersama teman. Dan kali ini medianya
adalah air.
Saya dan guru-guru yang lain
pun turut membantu membersihkan sekolah kami. Saya mengambil permbersih kaca
dan koran untuk membersihkan kaca jendela kantor guru dan kepala sekolah. Tiba-tiba
terdengar suara sumringah berucap., “Miss, saya bantu boleh ya?”
Dan dalam hitungan detik… suara
itu bukan hanya terdengar dari satu mulut tapi beberapa mulut dan uniknya semua
berjenis kelamin pria, sekali lagi laki-laki ^_^…
Mereka sudah memasang aba-aba
untuk bergerak membantuku, dengan persenjataan lengkap mereka…. *kain serbet +
air*.. hehee.. mereka hanya tinggal menunggu kode anggukan kepala dari saya. Saya
berfikir sebentar… heeemmm… kalau mereka membantu, yang ada kaca ini bukannya
kinclong tapi akan semakin buram. Tapi ketika kulirik lagi wajah mereka yang
bersemangat dan sudah siap tempur, sayapun akhirnya mengalah. Fikirku,,,, ya
gak papalah mereka membantuku, walaupun gak maksimal dan bakalan kerja dua
kali. Yang pasti saya berusaha memberikan apresiasi atas I’tikad baik mereka.
1, 2 tiiiggaaa…. Mereka berebutan
untuk membersih kaca. Tapi sebelum mereka menyentuh kaca, kuhentikan duluu….
Kuajarkan dulu cara membersihkan
kaca yang baik dan benar sesuai dengan aturan pembersihan kaca yang berlaku
dalam dunia pembersihan kaca… hehee…*ngomong apa sih*…
Syukurnya mereka mendengarkan
dan mengikuti arahanku, sambil senyum dan berlomba bersama mereka akhirnya
pekerjaan itupun selesai.
Tapi memang iya, saya mesti
kerja dua kali, karena yang namanya anak kecil kerja-kerjanya pasti belum
terlalu rapi dan sempurna, tapi semangat mereka masih luar biasa. Mereka serentak
berujar…
“Miss… mana lagi nih yang mesti
dibersihkan…”
Saya bergfikir sebentar… “Heemmm….
Oiya,.. ayo kita bersihkan pintu nya. Coba ambil kain serbetnya dan air…
Wah,,, tanpa perlu diulang
perintahnya, mereka sudah bergerak mengambil serbet dan membersihkan pintu-pintu…
Sudah selesai membersihkan
pintu, mereka bertanya lagi, “Miss.. yang mana lagi??
Saya berfikir sesaat, “heemm…
sudah gak ada lagi, sekarang boleh jajan”.. mereka masih enggan bergerak,
mereka masih ingin membantu membersihkan sekolah…
Dan saya hanya tersenyum…
Heemmm… para pahlawan-pahlawan
kecil itu jiwa-jiwa masih muda, lugu, halus dan butuh dibentuk. Semoga upaya
manusia-manusia bejat yang ingin menhancurkan fitrah tumbuhnya tidak berhasil..
Saya merasa bahagia menjadi
guru sekolah dasar. Benar-benar merasa menjadi seorang ibu… bahkan dalam tidur
kitapun yang kita fikirkan adalah anak-anak didik kita. Persoalan mereka,
prestasi mereka dan segala hal tentang mereka…
Wajarlah jika Allah memberikan
kemuliaan bagi seorang ibu. Saya yang belum menjadi ibu benaran saja bisa
memikirkan anak-anak itu sebegitunya, apalagi para ibu yang melahirkan
anak-anak dari rahim mereka..
Pahlawan-pahlawan kecilku…
Tetaplah tumbuh sesuai
fitrahmu,,
Kembangkan rasa belas kasih dan
ingin membantu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar