"Islamic Quotes"

Sabtu, November 27, 2010

Realitas VS Idealisme


Di gedung guru
kulihat wajah-wajah di depanku memerah
bersemangat..
masing-masing berkukuh dengan pendapatnya..

inilah potret kecil
di dunia pendidikanku
pertentangan antara dua hal yg berakar pada hal yang sama...

gaji
sertifikasi
profesionalisme
idealisme
murid yang bermartabat
memanusiakan manusia

kenapa mesti dipertentangkan
jika keduanya bisa berjalan beriring

aku mengerti


guru
desakan-desakan itu semakin banyak dan membesar
dari dirimu
keluargamu
muridmu
masyarakatmu
pemimpinmu
negaramu

tugasmu guru
bukanlah untuk  memilih
tapi menyeimbangkan..

mungkin benar!
muridmu tak butuh titel yang tinggi
dia hanya butuh ilmu yang kau bagi bersama mereka

mungkin benar!
keluargamu tak butuh kata pahlawan
mereka hanya butuh rasa sayang,
kebutuhan hidup mereka terpenuhi
mereka dapat sekolah lebih tinggi
dan menggapai cita
yang katanya sekarang
semuanya membutuhkan materi

guru
seperti manusia lainnya
kau juga ada yang berjiwa malaikat
ada juga yang tidak

aku tahu itu
karena kau manusia
mustahil berharap sempurna
pada sosokmu

guru
lagu hymnemu pun sudah berubah
bukan lagi "pahlawan tanda jasa"
yang tercetak di akhir baitnya
tapi menjadi "pembangun insan cendekia"

mungkin kau guru
kini sadar
bahwa tugasmu bukan menjadi pahlawan
tapi menjadikan anak didikmu bermartabat
sehingga bisa memartabatkan manusia yang lain
dan juga negaranya

guru
mungkin kini kau sedih
melihat salah seorang anak didikmu menjadi koruptor
engkau pasti berfikir
"apa yang telah kuajarkan pada mereka"
"apa aku memberi teladan yang buruk bagi mereka"

tapi guru ingatlah sebuah kata bijak
"seorang guru yang baik bisa melahirkan seorang bandit"
apalagi jika guru itu sudah bandit pada mulanya"

guru
kulihat air matamu semakin menetes
kenapa guru?
apa kau sedih dengan tingkah muridmu..
tak ada lagi kesopanan
tak punya semangat belajar
semakin banyak tawuran
semakin banyak yang hamil duluan
bahkan ada yang mati karena kecanduan..

guru
hapuslah air matamu
kau tak bisa merubah muridmu
kau hanya bisa memberi keteladanan
kau hanya bisa memaparkan pilihan
kau hanya bisa membuka pikiran
kau hanya bisa memberi wejangan

tapi...
keputusan tetap ada di tangan muridmu
mereka memilih
ingin menjadi orang ahli surga
ataukah ahli neraka..

guru..
lihatlah...
diantara murid-muridmu yang telah menghancurkan diri itu
masih ada yang bersedia membuatmu bangga
masih ada yang membuat dadamu tegak
masih ada yang membuat wajahmu selalu bersemangat
mereka... para pencinta ilmu
yang tak lelah untuk mencari dan memahami
tak letih untuk berprestasi,..
ada yang menjadi presiden
ada yang menjadi menteri
ada yang menjadi insiyur
dan ada juga yang memilih untuk menjadi sepertimu
semua menjadi sempurna dengan kebaikan budi 

guru..
mungkin kini kau bingung
dengan isu sertifikasi
seakan kerja luhurmu menjadi terlihat murahan
tak jarang ada yang dengki denganmu
"memenjarakanmu dalam "rumah kaca"


tenang guru..
mereka tak mengenalmu
karena ku tahu
kau hanya menganggap sertifikasi itu semacam hadiah
tak lebih..!!

tapi kusadar guru
ada juga yang membeli sertifikat
hanya untuk mendapatkan label "guru bersertifikasi"
tapi kucoba berbaik sangka
mungkin mereka terlalu lelah dirongrong oleh kebutuhan keluarga

namun...
seberapa kayakah dirimu guru??
kurasa dalam benakmu
kau berujar...
"aku sudah kaya"
hanya dengan memilki rumah sepetak
dan anakmu menggapai cita
maka kau berujar demikian..

guru..
guru..
aku tetap sayang padamu
sungguh jasamu tak ternilai..

 guru
kaena itu tetaplah disini
tetaplah menjadi seorang guru
yang belajar dan membelajarkan
yang arif dan bermartabat..
yang memanusiakan manusia...


*@Gedung PGRI, 27112010
saat kulihat sosok 78 tahun menggunakan baju PGRi itu
 bersemangat berbagi idealisme..
saat kulihat sosok-sosok pengganti mereka berdebat tentang hal yang sebenarnya tak bertentangan..
mungkin karena ego tak ada yang mau mengalah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar