"Islamic Quotes"

Jumat, November 12, 2010

IBU DAN ANAK DIBANTAI TUKANG IBADAH


 Dikalangan Bani Israil ada seorang ahli ibadah yang paling shaleh di zamannya. Ia mempunyai tiga kawan bersaudara yang mempunyai adik perempuan. Perempuan tersebut adalah seorang perawan. Tiga orang bersaudara tersebut tidak mempunyai saudara perempuan kecuali ia satu-satunya. Suatu waktu ketiga orang itu bermaksud melakukan perjalanan jihad di jalan Allah. Mereka sulit mencari orang yang dapat dititipi saudara perempuannya dan dapat dipercaya untuk menjaganya. Mereka sepakat bahwa adiknya akan dititipkan pada ahli ibadah itu. Mereka percaya sepenuhnya kepada dia. Ketiganya mendatangi ahli ibadah itu dan meminta kepadanya agar berkenan untuk dititipi. Mereka mengharapkan agar saudara perempuan mereka berada di dekatnya sampai mereka pulang dari perjalanan perang. Namun, si ahli ibadah menolaknya.

Tak henti-hentinya tiga bersaudara tersebut meminta kepada ahli ibadah ini untuk menerimanya. Akhirnya, ia pun mau menerima. Ia berkata kepada tiga orang tersebut, “Tempatkan saja ia dirumah yang berdampingan dengan tempat ibadahku ini!” Mereka  menempatkan perempuan itu di rumah tersebut sebagaimana saran dari si ahli ibadah. Jadilah mereka pergi untuk melakukan perang di jalan Allah.


Perempuan itu sudah cukup lama berada di kediaman dekat tempat ahli ibadah. Si ahli ibadah biasa menyimpan makanan di bawah tangga tempat dirinya beribadah supaya diambil oleh perempuan itu. Ia tidak mau mengantar makanan ke rumah yang ditempati perempuan itu. Ia meminta agar si perempuanlah yang mengambilnya. Perempuan tersebutlah yang keluar dari tempatnya untuk mengambil makanan setiap hari.

Setan terus berusaha membujuk si ahli ibadah. Ia tidak henti-hentinya melukiskan kebaikan. Setan mewanti-wanti kepada ahli ibadah bahwa kalau perempuan itu terus-terusan keluar dari rumahnya di waktu siang untuk mengambil majana, nanti ada orang yang melihat dan menyergapnya. Setan berbisik kepadanya, “jika engkau yang pergi sendiri untuk mengantarkan makanan dan menyimpan di pintu rumahnya, itu akan lebih baik dan lebih besar pahalanya bagimu.” Setan tak henti-hentinya membisikkan suara tersebut sampai akhirnya sang ahli ibadah mau melakukan hal tersebut. Ia sendiri yang menyimpan makanan di dekat pintu perempuan tadi. Namun, ketika meletakkan makanan di depan pintu, tidak mengeluarkan sepatah katapun. Ia cukup lama melakukan kegiatan itu.

Setan datang lagi kepada sang ahli ibadah dan menganjurkan agar dirinya mau menambah kebaikan. Setan berbisik kepadanya, ‘jika engkau mengajak ngobrol kepadanya, ia akan merasa tentram dengan obrolanmu. Sebab ia sedang kesepian sekali.” Setan tak henti-hentinya merayu sang ahli ibadah sehingga ia mau melakukan apa yang dibisikkan oleh setan itu. Ahli ibadah ini terkadang mengajak ngobrol kepada perempuan tersebut dari atas tempat ibadahnya. Ia tidak mau turun ke bawah karena taku terkena dosa.

Selanjutnya setan datang lagi kepada ahli ibadah dan berkata, ‘jika engkau turun ke bawah dan duduk di atas pintu tempat ibadahmu untuk bercakap-cakap dengannya dan diapun tetap berada di atas pintu rumahnya, ini lebih baik dan menambah rasa tenang kepadanya.” Setan tak henti-hentinya merayu sang ahli ibadah sehingga mau melakukannya. Ia duduk di atas pintu tempat ibadahnya begitu juga sang perempuan pun di atas pintunya mau bercakap-cakap dengannya.

Cukup lama dua orang tersebut terus-terusan kebiasaan bercakap-cakap di atas pintu masing-masing. Seperti biasanya setan datang lagi untuk membujuk si ahli ibadah agar melakukan kebaikan yang lebih banyak. Setan berbisik kepadanya, “Jika engkau keluar dari tempat ibadahmu lalu mendekati ke pintu rumahnya dan engkau berbicara dengannya, ia akan lebih tentram dan lebih merasa senang. Itu kan kebaikan besar. Ia tidak harus keluar rumahnya. Biarlah ia berada di dalam rumahnya dan engkau  di luar.” Setan tak henti-hentinya membisikkan hal tersebut sampai akhirnya sang ahli ibadah mau melakukan apa yang dibisikkannya itu.

Sang ahli ibadah biasa mendekati ke pintu rumah perempuan tadi. Ia bercakap-cakap dengannya. Padahal, asalnya ia tak pernah beranjak dari tempat ibadahnya. Kalaupun untuk mengajak berbicara kepada si perempuan itu, ia melakukannya dari atas dan tidak mau turun ke bawah. Cukup lama kebiasaan yang dilakukan oleh sang ahli ibadah tersebut.

Selanjutnya setan datang kepada sang ahli ibadah dan berbisik, “jika engkau masuk ke dalam rumahnya, lalu engkau bercakap-cakap dengannya, itu lebih baik. Sebab, jika engkau ada di dalam, wanita itu tidak harus kelihatan oleh orang lain”. Ahli ibadah ini mengikuti saran setan sehingga ia pun masuk ke dalam rumah perempuan itu. Hampir seharian penuh, setiap hari, si ahli ibadah bercakap-cakap dengan perempuan. Ketika waktu telah menjelang sore, ia baru naik ke atas tempat ibadahnya untuk meneruskan ibadahnya.

Tiap saat iblis datang kepada ahli ibadah untuk merayunya. Akhirnya, si ahli ibadah sampai dapat memegang paha perempuan tersebut dan menciumnya. Iblis tak henti-hentinya mengganggu ahli ibadah dan perempuan tersebut sampai terjadilah perzinahan. Selang beberapa lama perempuan tersebut hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki. Iblispun datang kembali kepada si ahli ibadah dan berkata kepadanya.” Bagaimana kalau nanti saudara-saudara perempuan ini datang sementara ia melahirkan anak darimu? Apa yang engkau lakukan? Sudah barang tentu mereka akan mencela dan menghajarmu. Oleh sebab itu, bunuh saja anak itu lalu kubur olehmu. Perempuan itu akan mau menutupinya. Sebab, ia juga takut kepada saudaranya kalau-kalau mereka mengetahuinya.” Maka si ahli ibadah melakukan apa yang disarankan oleh setan tersebut, yaitu membunuh anak itu.

Setelah dia membunuh anak laki-laki itu, setan berkata kepadanya, “Apakah engkau yakin perempuan itu akan menyembunyikan apa yang dilakukan olehmu? Sudah, bunuh saja dia!” maka si ahli ibadah tersebut membunuh perempuan tersebut dan dikubur bersama anaknya. Ia meletakkan batu besar di atas kuburan anak dan ibunya tersebut. Setelah melaksanakan tugasnya, ia nak ke atas tempat ibadahnya untuk meneruskan ibadah.

Tidak lama kemudia, saudara perempuan yang dibunuh tadi datang dari tempat perang. Mereka langsung menuju ke tempat sang ahli ibadah. Mereka bertanya kepadanya tentang kabar adik mereka. Mendengar pertanyaan tersebut, si ahli ibadah menangis dan menceritakan kejadian yang mengerikan. Ia menyebutkan bahwa saudara perempuan mereka meninggal karena penyakit. “saya sangat tahu bahwa dia adalah perempuan baik-baik dan di daerah anu kuburannya, “ Kata si ahli ibadah sambil menunjukkan sebuah kuburan yang agak jauh dari tempat ibadahnya. Sesampainya di sana mereka menangis. Beberapa hari mereka tak henti-hentinya menziarahi kuburan adiknya. Setelah itu mereka pulang ke tempat keluarganya

Ketika malam tiba dan mereka telah tertidur, setan datang dalam mimpi mereka. Dalam mimpi tersebut setan muncul dalam bentuk laki-laki yang sedang melakukan perjalanan. Setan memulai dengan mendatangi orang yang paling tua di antara mereka dan bertanya mengenai saudara perempuannya. Sang kakak yang paling besar menyebutkan berita yang diterima dari ahli ibadah. Ia memberitahukan bahwa dirinya telah mengunjungi kuburannya. Setan menyatakan bahwa kabar tersebut bohong. Ia berkata, “Apa yang dikabarkan oleh dia tentang saudara perempuanmu hanya bualan. Justru ia telah menghamilinya dan adikmu melahirkan anak laki-laki. Karena takut terketahui, ia membunuhnya dan membunuh pula ibunya. Ia memasukkan keduanya ke dalam sebuah lubang yang telah di gali dibalik pintunya, yaitu sebelah kana, silahkan engkau datangi tempat tersebut dan buktikan ke sana. Kalian akan menemukan keduanya sebagaimana saya beritahukan!”.

Selanjtunya setan pun datang juga kepada saudara yang lainnya dan menyampaikan kabar yang sama. Semuanya merasa kaget atas mimpi itu sebab mereka  memimpikan hal yang sama. Saudara yang paling besar berkata, “Ah itu kan hanya mimpi. Tidak ada apa-apanya. Sudah jangan kalian hiraukan dan kita biarkan saja!”

Saudara yang paling kecil berkata, “Demi Tuhan, saya tidak akan tenang kecuali setelah membuktikan tempat yang ditunjukkan itu.” Maka ketiganya berangkat untuk mendatangi rumah bekas hunian adik perempuan mereka. Mereka membuka pintu rumah tersebut dan mencari tempat yang disebutkan oleh setan kepada mereka di dalam mimpi. Ternyata, mereka menemukan saudara perempuan dan anaknya disembelih dan diletakkan di tempat itu. Selanjutnya mereka datang kepada sang ahli ibadah dan bertanya kepadanya tentang keadaan sebenarnya. Maka ia membenarkan apa yang dikatakan oleh setan tadi, yaitu dirinyalah yang membunuhnya. Selanjutnya, tiga saudara perempuan tersebut mengadukan masalahnya kepada raja mereka. Mereka membawa turun si ahli ibadah dari kediamannya. Sang ahli ibadah dintuntut untuk dibunuh dan disalib.

Ketika si ahli ibadah sudah diikat di atas kayu untuk dibunuh, datanglah setan kepadanya dan berkata, “Saya ini sahabatmu yang mengujimu dengan perempuan yang engkau hamili dan bunuh itu. Jika engkau ikuti perintahku hari ini dan kafir kepada Allah yang telah menciptakan dan membantumu, saya akan menyelamatkanmu dari bahaya yang sedang engkau hadapi ini.”  Si Ahli ibadah itu mengiyakan anjuran setan, yaitu kufur kepada Allah. Ketika ia telah kafir, setan meninggalkannya dan orang-orang membunuhnya.

*Di ambil dari buku Kumpulan Kisah Imam Al –Ghazali….

                Membaca kisah ini saya teringat dengan sebuah firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs. 24:21).
                Allah berfirman, janganlah engkau mengikuti langkah-langkah setan, dari kisah di atas, terlihat jelas sekali bagaimana langkah-langkah setan itu dan bagaimana licinnya langkah itu sehingga membuat kita tak sadar bahkan tergelincir ke lubang kemaksiatan. Bahkan ahli ibadah sekalipun bisa tergelincir sebegitu rupa. Ya, sampai menjadi kafir.
                Teman, dalam hidup kita sudah diingatkan oleh Allah, bahwa setan itu adalah musuh yang nyata bagi kita: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS 2:208).
Musuh yang nyata.. yang tak pernah membiarkan kita beriman kepada Allah dan akan selalu mengajak kita bermaksiat bahkan mensekutukannya. Jangan sampai kita terpesona dengan kehidupan yang fana dan sementara ini.
                Akhirnya, kita hanya bisa berdo’a:
Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku (Qs 23:97-98).
"Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil". (Qs 2:67)

               



Tidak ada komentar:

Posting Komentar