Ku tatap layar kaca itu
sekali lagi
Tak percaya
Ah,..
Ternyata memang masih ada
Manusia-manusia bejat itu
Tak beradab
Tak berTuhan…
Mereka masih terus hidup di muka bumi ini
Sampai kapan???
Kenapa tak kau bunuh saja dia?
Agar kau puas
Kenapa kau rusak jasadnya?
Kenapa kau gunting mulutnya?
Kenapa kau seterika tubuhnya?
Kenapa.???
Dia manusia
Manusia!!
Dia manusia..
Sama sepertimu
Punya nama
Punya keluarga
Punya rasa
Punya lelah
Punya cita
Ah..
Kau benar-benar tak berTuhan
Bahkan terhadap binatang saja
Kita tetap harus bersikap lembut
Tapi kau..
Ternyata lebih kejam
Apakah masih pantas disebut “makhluk”??
Dan disini
Pemimpinku…
Dengan kalemnya hanya diam
Dengan wajah simpatik
Berpura sedih
Tak lebih!
Seakan dengan simpatik
Semua masalah akan selesai
Hupfhhh…
Kenapa tak kau kalungkan saja
Rangkaian bunga kematian bagi wargamu
Yang mencari nafkah di negeri orang
Para pahlawan devisa katamu
Benarkah??
Ironis..
Para koruptor tenang bersenang-senang
Malahan dibela mati-matian
Mungkin tak sadar
Bahwa manusia itu ber-Tuhan..
Dan akan datang hukuman tak terlawan..
Dan kau tak punya kata untuk membela
Bahkan tak bisa menyewa pengacara
Hanya kau dan –Nya
Negeri ini benar-benar salah urus..
Kekayaan melimpah
Ternyata tak mampu di kelola
Berhutang dimana-mana
Rakyat semakin miskin saja
Sementara kekayaan alam
Diambil para penjajah
Tak tersisa bagi yang empunya
Tuhan
Izinkan kami
Mengelola negeri ini
Agar menjadi negeri yang Engkau ridhoi…
Baldatun Thayyibatun
amin ... doa yang bagus di bait terakhir..aku suka..
BalasHapusbtw follow back ya kak aku dah follow
thanks...
BalasHapusiya. ntar saya follow-in
btw, klo boleh tahu ini siapa ya?