"Islamic Quotes"

Kamis, November 11, 2010

A Simple Way to teach English for Elementary Students


Tulisan ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saya sebagai seorang teacher at elementary school. Pengajaran bahasa inggris yang baik untuk anak-anak adalah ketika mereka tidak sadar kalau mereka sedang belajar. Tapi lebih merasa bahwa belajar adalah sebuah aktifitas alami yang tidak perlu membutuhkan banyak energi tapi sebuah aktifitas yang menantang, menyenangkan dan tidak membosankan.

Guru bahasa inggris at elementary school mesti menyadari bahwa bahasa adalah alat komunikasi. Jadi belajar bahasa inggris harus juga dibarengi dengan praktek langsung dalam kehidupan sehari-hari minimal dalam kehidupan anak-anak didik di sekolah. Mereka minimal bisa mengucapkan atau mempraktekkan skill berbahasa mereka untuk hal-hal sederhana. Maka dari itu materi-materi yang sangat dekat dengan kehidupan keseharian mereka harus ditonjolkan. Selain itu mereka juga memahami tentang kondisi lokal daerah mereka.


Salah satu hal yang ingin saya bahas disini adalah misalnya ketika kita berbicara tentang topik buah-buahan. Anak-anak mesti tahu apa saja  buah-buahan khas daerah mereka. Karena itu real life atau real material untuk mereka. Mereka melihat buah itu dan mereka pernah merasakan bagaimana rasa buah tersebut, mereka tahu bentuknya, mereka tahu warnanya dan mereka pernah memegang buah-buahan tersebut. Sehingga kemungkinan besar belajar bahasa inggris bukan hanya sekedar transfer ilmu bagi mereka tapi sudah menyatu dengan kehidupan mereka, sehingga bahasa inggris tidak hanya sekedar sebagai sebuah hafalan kosakata bagi mereka tapi sebuah tantangan berbahasa.

Banyak kita temukan anak-anak yang duduk di SMU, SMP atau bahkan Perguruan Tinggi masih malu untuk mengucapkan kata-kata dalam bahasa inggris. Kenapa?. Karena mereka belajar bahasa inggris sebagai sebuah pengetahuan bukan sebagai skill berbahasa atau sebuah skill berkomunikasi. Maka menjadi sebuah tantangan bagi guru bahasa inggris at elementary school untuk menjadikan anak-anak didiknya memiliki kemampuan berbahasa ini.

Sebagai guru bahasa inggris, kita bisa memulai dengan hal yang sangat sederhana. Misalkan kita akan membahas topik tentang fruit. Bisa saja kita minta kepada anak-anak didik untuk membawa bermacam-macam buah yang mereka punya. Nah, saya pernah mempraktekkan hal ini kepada siswa saya yang duduk di kelas lima. Saya meminta mereka untuk membawa beberapa buah-buahan yang mereka punya. Pada saat itu saya akan mengajarkan beberapa kata kerja. Yang diantaranya: wash, take, peel, cut and eat. Kata kerja yang sangat sederhana.

Ketika di dalam kelas, saya menyiapkan satu baskom air dan sebuah pisau. Saya bertanya kepada anak-anak (tentunya menggunakan bahasa inggris) apakah mereka membawa buah-buahan. Walaupun kadang mereka tidak mengerti mereka dapat menangkap maksud kita lewat gesture kita. Ada beberapa siswa yang menjawab dengan baik. Dan kita mesti meresponnya, karena dengan respon itulah anak-anak yang tidak paham akan segera menangkap apa maksud kita. Kemudian kita bisa berkeliling untuk melihat buah-buah apa saja yang mereka bawa. Dan menyebutkan nama buah-buahan itu keras-keras. Akan banyak kemungkinan anak-anak itu membawa buah yang sama, jika hal itu terjadi jangan dipermasalahkan. Karena dengan pengulangan pengucapan nama-nama buah tersebut anak-anak akan bisa menjawab langsung tanpa ada bing ketika mereka ditanya buah apa ini. Karena mereka tidak menghafal, tapi pembelajaran itu masuk ke otak bawah sadar mereka. Sehingga responnya akan lebih cepat dibandingkan jika mereka menghafal.

Setelah berkeliling, kita bisa meminjam sebuah buah kepada anak-anak (tentunya menggunakan bahasa inggris dengan ungkapan peminjaman yang baik). Untuk meminjam buah ini, untuk pertama kali kita memilih anak-anak yang responnya cukup baik, atau siswa yang agak lebih memahami daripada siswa yang belum. Kenapa? Karena hal Ini akan memudahkan anak-anak dalam menilai apakah pembelajaran ini sulit ataukah tidak. Karena respon pertama akan sangat berdampak pada pembelajaran selanjutnya. Ya, setelah kita meminjam buah tersebut dengan ungkapan, “May I lend your mango?”. Dan jangan lupa mengucapkan terima kasih karena ketika mengajarkan skill berbahasa inggris, kita juga bisa memasukkan penanaman sikap dan karakter yang baik bagi siswa.

Di dalam pengajaran bahasa inggris, seorang guru bahasa inggris harus kreatif memasukkan ilmu dan nilai dalam ranah kognitif, psikomotorik dan afektif. Kita harus sadar bahwa ketika kita berada di dalam kelas, kita sedang membuat siswa memiliki pengalaman belajar. Jadi bukan hasil yang dituntut disini, tapi lebih kepada proses belajar. Maka sikap kita dan sikap siswa harus diperhatikan secara seksama.

Sekarang kita kembali kepada pembahasan tentang pengajaran skill berbahasa inggris kepada siswa dengan tema fruit. Untuk mengajarkan beberapa kata kerja yang saya sebutkan di atas, guru terlebih dahulu meminjam buah tentunya dari anak-anak, maka guru bisa meminta siswa untuk memperhatikan dengan seksama apa yang sedang dilakukan oleh guru. Ketika akan mengajarkan kata wash, maka guru menyebutkan kata itu dengan keras beberapa kali sambil mencuci buah tersebut. Begitu juga dengan kata peel, cut dan eat. Guru menyebutkan kata-kata itu dan melakukan hal tersebut beberapa kali. Lalu guru bisa meminta siswa menyebutkan kata-kata tersebut beberapa kali, sambil guru mempraktekkan penggunaan kata-kata tersebut dalam bentuk perbuatan yang nyata. Untuk kata eat, guru akan memakan buah tersebut, nah untuk memasukkan nilai-nilai agama, yaitu berdo’a sebelum makan, maka ketika buah sudah berada di dekat mulut dalam posisi akan dimakan guru bisa menambahkan kata, “Say Basmallah” first. 

Pengalaman saya, kegiatan belajar seperti ini sangat menarik minat siswa, sangat banyak siswa yang segera menunjuk jarinya untuk maju ke depan. Mereka berlomba-lomba ingin mempraktekkan langsung. He.. he. Mungkin juga karena ada aktivitas makannya ya??. Sebagai guru kita harus memastikan bahwa anak didik kita sudah menangkap pembelajaran tersebut dan memiliki skill berbahasa. Ya, kadang untuk pembelajaran seperti ini membutuhkan waktu yang lama. Menurut saya, sebaiknya setiap anak merasakan aktifitas tersebut. Agar mereka punya pengalaman belajar. Dan bisa melatih anak yang pemalu untuk tampil kedepan.

Sedikit tapi bermakna dan menginternalisasi sebaiknya menjadi motto kita sebagai guru bahasa inggris pada level elementary.

1 komentar: