"Islamic Quotes"

Sabtu, November 20, 2010

Bagian Hamba Dari Nama Allah : Al- Malik


Mengendalikan “kerajaannya” dengan mengajak semua tentara dan rakyatnya untuk menta’ati-Nya. Kerajaannya adalah hati dan jasadnya, tentaranya adalah syahwat, amarah, dan hawa nafsunya. Sedangkan rakyatnya adalah lidah, kedua mata, kedua tangan dan semua anggota tubuhnya. Apabila dia berhasil mengendalikan mereka semua, bukan mereka yang mengendalikan diirnya, sehingga mereka menta’atinya dan bukan dia yang menta’ati mereka, maka dia telah meraih derajat al malik (raja) di alamnya.


Jika dia didukung oleh ketidak-butuhannya kepada semua manusia bahkan semua manusia membutuhkannya dalam kehidupan mereka di dunia dan akhirat, maka dia adalah al-malik (raja) di permukaan bumi dan itulah tingkatan para Nabi ‘Alaihimus salam. Karena para nabi itu tidak memerlukan petunjuk siapapun dalam menuju kehidupan akhirat kecuali petunjuk Allah. Setiap orang memerlukan bimbingan mereka. Menyusul mereka dalam kerajaan ini adalah para ulama yang merupakan pewaris para Nabi. Para ulama akan meraih “kerajaan” ini sesuai dengan kadar kemampuan mereka dalam membimbing para hamba dan ketidak-butuhannya mereka kepada bimbingan orang lain. Benarlah apa yang dikatakan oleh sebagian kaum bijak bestari (“Arifin) ketika salah seorang penguasa berkata kepadanya, “Mintalah kebutuhanmu kepadaku”. Orang arif itu berkata, “Apakah kepadaku kamu mengatakan hal ini, padahal aku punya dua budak yang menjadi tuanmu?” Penguasa itu bertanya, “Siapa mereka itu?”. Orang arif itu menjawab:” Ambisi dan hawa nafsu. Sesungguhnya aku telah mengalahkan keduannya sedangkan keduanya mengalahkanmu.”
Taken From: Tazkiyatun Nafs (Mensucikan Jiwa) , Sa’id Hawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar