"Islamic Quotes"

Selasa, April 05, 2011

Ternyata hanya perlu dialog


 Hari itu saya mengajar disebuah kelas. Sedang asyiknya proses belajar mengajar, saya dikejutkan oleh sebuah lagu. Ini bukan lagu sembarangan, tapi sebuah lagu Rock. Karena kaget saya pergi keluar kelas untuk melihat siapakah pemilik HP yang menyalakan HP tersebut. Ternyata, beberapa orang murid saya yang sedang duduk di kelas VI yang sedang mendengarkan lagu tersebut. Karena merasa terganggu, dan juga saya sekarang tidak suka dengan musik rock (karena sudah tahu dampak negatifnya) maka saya menegur murid-murid saya tersebut. Dan akhirnya musik keras yang memekakkan telinga itupun berhenti… 


Wah.. lega

Tak lama berselang.., kembali terdengar suara musik yang sama. Dan parahnya lagi suara itu melewati kelas saya. Saya kembali kaget, karena baru kali ini musik-musik seperti itu terdengar di sekolah saya. Kembali saya keluar kelas, dan lagi ternyata siswa-siswa tersebut. Dan kembali saya menegur mereka disertai sedikit ancaman (yang ini gak boleh ditiru ya :D ). Musik kembali berhenti, tapi ternyata teguran dan ancaman saya tidak berhasil, mereka kembali mendengarkan musik di kelas mereka. Karena memang pada saat itu sedang tidak ada guru yang mengajar di kelas mereka.

Huffff…
Saya menghela nafas, mencoba mengatur strategi. Kebetulan habis istirahat nanti saya akan masuk ke kelas tersebut. Dalam hati saya berdo’a, “Ya Allah, bantulah hamba”. Dan akhirnya saya langkahkan kaki memasuki kelas tersebut. Saya tidak banyak bicara. Diam dan memperhatikan mereka. Dari mimik muka mereka, saya tahu mereka sudah mempersiapkan diri untuk dimarahi atau diceramahi. Dan saya memilih untuk tidak melakukan keduannya, karena saya tahu memarahi dan menceramahi tidak akan berhasil.

Akhirnya hari itu, saya memulai dengan bercerita. Cerita tentang isi sebuah buku, “The Magic of Water”. Saya berkata kepada mereka, “nak, pernah dengar bahwa air bisa merespon kata-kata kita?”. Kulihat wajah mereka yang tadinya sudah menunjukkan pertahanan diri mulai mengendur dan berbalik, mulai menunjukkan minat untuk mendengar. Ada beberapa siswa yang menjawab, “belum pernah bu?”. Tapi siswa-siswa yang saya maksud itu tidak merespon. Mereka hanya diam, tapi saya melihat tanda-tanda positif, dan akhirnya saya putuskan untuk melanjutkan cerita tentang air. Saya berkata kepada mereka, “ternyata… air itu bisa merespon ucapan kita loh?. Dan ini telah dibuktikan oleh seorang ilmuwan dari jepang. Ilmuwan ini lebih tinggi ilmunya dari ibu, dan dia bukan beragama islam. Nah, ilmuwan ini menempatkan beberapa air dalam sebuah wadah. Sambil mengatakan hal tersebut, saya mengajak mereka berimajinasi, bergerak seakan-akan menempatkan 4 buah gelas di hadapan mereka. Lalu saya lanjutkan ceritanya, “kemudian dihadapan gelas-gelas tersebut ditempatkan sebuah tape recorder. Nah di hadapan gelas pertama ini dibunyikan sebuah musik keras. Ya sejenis grup music inilah…(sambil nyebutin grup musik yang masih saya ingat, tapi rada sulit juga, soalnya sudah pada lupa euy)
Terus di gelas kedua dinyalakan musik lembut. Sedangkan di hadapan gelas ketiga dinyalakan kaset yang isinya kata-kata yang baik, dan yang keempat dibunyikan kaset yang isinya do’a-do’a yang salah satunya diambil dari al-qur’an.” Dan tahu gak kalian apa yang terjadi pada gelas-gelas tersebut?

Kulihat wajah mereka ada yang semakin tertarik, ada yang pura-pura tidak tertarik padahal sebenarnya tertarik. Ada yang tanpa ekspresi. Tapi 70 % mereka ingin tahu kelanjutan ceritanya.

“anak-anak, “  saya mulai berbicara lagi. “Air itu bisa berbentuk”. Ternyata di gelas pertama yang dinyalakan musik rock, ketika diteliti oleh peneliti dengan menggunakan alat seperti mikroskop, bentuk air itu hancur. Sangat tidak enak dilihat. Sedangkan pada air yang berada di gelas yang didepannya dinyalakan musik lembut, bentuknya air berubah menjadi agak baik. Kemudian di gelas ketiga airnya berubah menjadi lebih baik lagi, dan di gelas ke empat… ini yang luar biasa. Airnya membentuk sebuah bentuk yang indah. Hexagonal… seperti sebuah diamond… berlian…

“Nah, anak-anak. Air saja bisa merespon apa yang dia dengar, apakah itu musik keras, lembut, kata-kata yang baik, dan do’a. coba sekarang lihat tubuh kita. Tubuh kita sebagian besar berisi air. Apakah itu bentuknya darah atau cairan. Coba bayangkan apa jadinya jika kita sering mendengarkan musik-musik keras? Wah… bakalan hancur. Kita akan menjadi anak-anak yang keras, gak mau mendengar nasehat, sulit menahan marah dan senangnya berantem aja. Jadi kita mesti sering-sering mendengar Al-qur’an agar lebih tenang dan menjadi anak yang baik, penyanyang dan pintar.

Kemudian, saya ceritakan tentang kisah terbentuknya pulau solomon. Dan kisah seorang anak usia 8 tahun yang sudah hafal al-qur’an 30 juz dan bergelar profesor. Saya ceritakan bahwa anak itu selalu dijaga pendengarannya oleh ibunya sejak dari dalam kandungan. Sering mendengar ayat-ayat suci al-qur’an. Lalu kulanjutkan dengan sebuah kalimat, kalau anak itu bisa tentunya kalian juga akan bisa.  Kulihat lagi wajah mereka, ada yang masih datar, ada yang mulai berfikir. Dan yang tak kusangka, anak yang paling nakal dan wajahnya datar tadi bertanya, “tapi kamek gak ada punye MP3 nya isinya al-qur’an miss?. Siswa yang lainpun turut mengiyakan. Dalam hati saya berujar, “Alhamdulillah”.. nice step. Dan langsung kusambut pertanyaannya, ibu ada punya mp3 al-qur’an, kalau kalian mau coba kumpulkan HPnya biar ibu bluetooth kan.

“Nanti miss ambil HP nya?”. Saya sudah tersenyum. Memang beberapa kali ada yang pernah saya sita HP nya. Dan saya jawab, “Ndak, miss hanya transfer saja”. Dan akhirnya seluruh siswa yang punya HP mengumpulkan HP nya kepada saya. Dan sibuklah saya mentransfer ayat-ayat Al-qur’an tersebut.

Dan ketika akan pulang, ada siswa yang langsung menyalakan MP3 surah Ar-Rahman…
Alhamdulillah… ternyata hanya perlu didialogkan. Ya Rabbi, jadikanlah anak-anak didikku menjadi anak-anak yang sholeh dan sholeha, penyejuk hati orang tua, cerdas dan beriman.  Aamiin

2 komentar:

  1. Betapa anak-anak memerlukan seorang dewasa yang peduli dan mau membimbing mereka agar tak salah dalam meresponhal-hal negatif dari lingkungan :)

    BalasHapus
  2. itulah tantangan dakwah di dunia sekolah ta...
    perihnya hati melihat strategi penghancuran generasi muda islam..

    mari berjuang sekuat tenaga...

    BalasHapus