"Islamic Quotes"

Sabtu, Juni 11, 2011

Episode RAJAB 1432 H (HARi memalukan se-dunia)

Hari ini  sabtu tanggal 4 Juni 2011 merupakan hari memalukan bagi saya. Hari ini hujan turun dengan lebat sekali dari siang sampe sore menjelang maghrib. Karena hujan... saya putuskan untuk mengistirahatkan tubuh saya sambil buka Facebook. Saya suka hujan, cukup banyak alasan yang bisa saya paparkan kenapa saya menyukai hujan salah satunya karena hujan itu penuh dengan rahmat Allah. Karena dengan hujan bumi yang tadinya mati bisa hidup kembali. Suasana kesegaran selalu muncul setelah hujan datang.. segar dan tenang... 


dan sayapun teringat dengan perjalanan saya ke Jojga lebih tepatnya ke Gunung Merapi yang hampir lagi gagal karena hujan. Tapi karena saya sudah membulatkan tekad, dan memohon kepada Allah, agar saya diberikan kesempatan untuk bertemu dengan Merapi, akhirnya,  Alhamdulillah bertemu juga dengan Merapi.. dan uniknya perjalanan naik kesana tidak ada hujan yang jatuh ke bumi. Kecuali pada saat pulang dari gunung merapi saja. Dan karena teringat akan hal itulah saya menulis status tentang hujan dan merapi.... memang sebuah kisah unik, sulit untuk dilupakan, apalagi ketika harus racing kecil-kecilan (heheee...) soalnya saya mesti melewati kali yang sudah tidak ada airnya akibat letusan gunug merapi.. ya tahu sendiri kan kalo kali itu biasanya agak dalam di bagian tengah... sebenarnya niatnya mau minta bantuan sama teman ikhwan yang menemai, tapi karena ikhwannya hanya ada dua orang dan motornya ada tiga, sementara teman akhwat saya yang satu sudah minta tolong duluan sama ikhwan itu, dan saya fikir kasihan si ikhwan mesti bolak-balik menaikkan motornya, dan juga tidak efektif, karena kami berangkatnya sudah jam 16.oo lewat. Jadi akhirnya saya putuskan untuk mengendarai kuda besi itu. Sayangnya gak ada “deru” disini... kalo ada deru saya sih merasa enjoy aja, soalnya sudah mengenal “deru” dan kemampuannya. Kalo kuda besi yang ini saya masih baru berkenalan dan membiasakan diri dengannya... heheeee.. jadi rada was was juga, apalagi lihat medannya. tapi saya bertawakal kepada Allah saja waktu itu...

Lah!! Kok jadi cerita tentang hujan dan Gunung Merapi yaak... ^_^ (hehehee)
Yaudah kita lanjut yuuuk... terus tak lama kemudian sebuah sms masuk isinya mengabarkan bahwa suami teman saya kuliah meninggal dunia. Seorang aktifis dakwah di Pontianak Timur. Saya masih tidak percaya dengan berita ini, saya tanya balik ke si pengirim sms yang notabene kakak tingkat saya waktu kuliah dulu, saya tanya apa penyebabnya. Dan kata senior saya penyebabnya adalah karena jatuh, dan tidak jelas juga. Saya masih belum berani menyebarkan. Dan ketika ada sms satu lagi masuk dari saudara perjuangan saya di Pontianak Timur baru saya berani mengirimkan sms itu ke teman-teman saya dan juga mengabarkan lewat FB..


Huffff...
Maut!!
siapa yang bisa menebak hadirnya.
Yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri untuk menghadapi hari yang pasti datang itu...

Sebenarnya hari ini saya punya jadwal les bahasa arab, dan karena teman saya yang baru pulang ke Pontianak, mau sekalian ikut jadi saya siap-siap untuk berangkat les bahasa arab dan menjemput dia di masjid Mujahidin. 
Tak lama kemudian... teman saya nelpon menanyakan kepastian agenda les nya. Hujan pada saat itu begitu lebat. Dan saya katakan padanya bahwa suami teman kami meninggal, dan dia terkejut, dia langsung berujar, “Yaudah jam berapapun anti ke rumah saya, saya tunggu, nanti kita takziah sama-sama”.
Ditengah hujan lebat  saya meminta izin sama orang tua untuk berangkat. Sampailah saya di rumah teman saya, dan akhirnya diputuskan untuk pergi takziah setelah sholat maghrib.

Tiba-tiba sms masuk mengabarkan bahwa agenda  mabit yang sedianya akan dilaksanakan ba’da isya, di awalkan jadi ba’da maghrib. Sayapun diam sejenak,,, akhirnya saya putuskan untuk minta izin datang telat ke agenda mabit para penghafal qur’an. Ba’da maghrib saya pergi takziah bersama teman dan kakak teman saya dan satu lagi adik asuh teman saya. Sampailah kami disana...

Kondisi teman saya, walaupun sedih tapi tetap terkontrol. Kami mencoba mencari tahu penyebabnya. Kami kira penyebabnya adalah sakit atau terpeleset. Ternyata tidak seperti itu. Ternyata... dia menemukan suaminya sudah dalam kondisi terbaring di tempat wudhu. pada saat menemukan suaminya teman saya kondisinya sedang demam, dan sedang menggendong anaknya.

Ya Rabbi,,, saya membayangkan jika saya berada posisi teman saya, bisakah saya sesabar dirinya. Subhanallah... benar-benar ujian keimanan. 
Agak lama kami disitu karena teman saya ini belum makan, dan belum ada makanan yang bisa dimakan, akhirnya teman saya dan kakaknya berinisiatif untuk membelikan makanan... subhanallah... indahnya ukhuwah...  teman saya yang sedang ditimpa musibah berujar ketika saya temani dia makan, "Ukhti... tolong doakan suami saya ya... tolong sholatkan jenazahnya besok dan antarkan ke tempat peristirahatan yang terakhir, kemudian tolong doakan kami sekeluarga juga.
saya terharuu... subhanallah begitu tegarnya.. 
ya begitulah TARBIYAH mengajarkan kami.

setelah selesai membaca yasin, dan  memastikan teman saya yang dilanda musibah ini makan. kami pun pamit pulang. Waktu itu saya melihat jam sudah menunjukkan angka 20.30... perut saya sudah berbunyi karena tadi sebelum berangkat kelupaan makan duluan. Ditambah lagi lupa membawa jaket... benar-benar sempurna sakit perutnya...

Setelah sampai di rumah teman saya, saya pun cepat-cepat saya melarikan motor saya ke PANAMA BAKSO, warung bakso favorite saya, selain karena pemiliknya ikhwah juga... dan dengan tergesa-gesa saya menyantap makanan, karena saya belum tahu alamat tempat mabit, baru pertama kali ini ke sana.dan saya takut kemalaman dan tidak ketemu alamatnya. sambil makan saya baca lagi alamatnya... tidak begitu jauh dari warung bakso ini tempatnya. Selesai makan... cepat-cepat saya berlari bersama "deru" menuju rumah tempat mabit para penghafal qur'an. Alhamdulillah ketemu juga...
Sampai disana, ternyata sudah mulai agenda “setoran hafalan”...
huhuhuhuuuu

Nah!! saya mesti jelaskan bahwa saya baru tahu tentang komunitas penghafal qur’an ini. Yang dipandu seorang umahat yang hafidz (hafal qur’an 30 juz). Dan ini adalah pertemuan pertama saya. Kondisi perut saya masih mulas.... dan semakin mulas ketika diminta untuk menyetor hafalan... ^_^

Waduuuh... kacau fikir saya, karena sudah lama saya tidak muraja’ah hafalan, apalagi hari ini saya baru mandi wajib, jadi sudah hampir seminggu saya tidak mengakrabi Al-qur’an. Ya, akhirnya saya meminta waktu untuk menghafal. Alhamdulillah diizinkan... sakit perut saya masih belum juga berhenti...

Sambil berusaha untuk muraja’ah sendiri, saya bertanya sama teman saya, apa-apa aja aturan dalam komunitas ini.... mendengar aturannya perut saya makin mulas, tapi Alhamdulillah... dapat mematik semangat saya... 
mau tahu gak apa aturannya???

Heeem... iya.. iya,,, saya dengar, anda bilang mau kan.. baiklah akan saya jabarkan. Aturannya gak banyak, hanya terdiri dari  5 hal saja
1.  Tilawah 3 juz Al-qur’an per hari
2.  Setoran hafalan 3 lembar perminggu. Disetor setiap hari jum’at
3.  Muraja’ah hafalan ½ juz perminggu. Disetor setiap hari jum’at
4.  Terus hadir setiap jum’at dari jam 11.30 – 14.30
5.  Hari ahad jam 10.00 – 12.00 mesti datang ke Mujahidin, karena ada agenda menghafal dan menyetor juga...

Nah... pahamkan kenapa saya semakin sakit perut dan bercampur semangat. Karena saya merasa ini sebagai sebuah tantangan. Ya, saya akui di aturan ini akan membuat saya semakin mengakrabi Al-qur’an.

Kemudian saya diberitahu bahwa malam ini, akan dilaksanakan sholat tahajud bareng, dan di mulai jam 01.00 malam. Imamnya adalah kami semua, bergiliran, dan akan dibagi surah yang akan dibaca oleh masing-masing peserta yang hadir. Karena sholat Tahajud membaca 2 juz Al-qur’an.. juz 29 dan 30 maka saya dapat tugas menjadi imam pertama kali. Membaca surah Al Mulk – Al haqqah. Akhirnya... sambil menahan perut saya yang masih belum berkurang sakitnya, saya berusaha memuraja’ah hafalan saya. Dan ketika saya coba Alhamdulillah bisa...

Lalu tiba saatnya untuk menjadi imam...
Teneneng..... tenenenenenggggg....
Alhamdulillah pada saat menjadi imam, perut saya sudah sembuh dari sakit. Mulailah saya dengan bacaan saya. Surah Al-Mulk bisa saya selesaikan. Masuk ke surah Al-Qalam, hafalan saya mulai kacau. Harus saya akui, di antara juz 29, surah Al-Qalam adalah surah yang agak sulit saya hafalkan. Entah kenapa!!!. Dan lihat apa yang terjadi... saya terbolak-balik membacanya. Kondisi ngantuk saya pun hilang karena mencoba mengingat kembali surah itu. Keringat mulai bercucuran, karena bahan mukena yang panas, ditambah tidak ada ventilasi udara. Setelah beberapa kali terbolak-balik saya hentikan bacaan saya dan mulai rukuk dilanjutkan sujud. Pada saat itu saya sudah lupa tentang ayat terakhir yang saya baca.

Ketika saya berdiri lagi, dan mulai membaca surah, tiba-tiba saja saya membaca pertengahan surah Al-Mulk.. teman saya yang jadi makmum mengingatkan. Dan langsung saya ulang lagi surah Al-Qalam dan hasiiiilnnya... jangan terkejut... yaaaap benar.. masih terbolak-balik... saya beristigfar dalam hati, ada rasa malu di dada kepada Allah. Ya Allah ampunkan hamba, ternyata sudah hilang salah satu surah dari surat cinta-Mu kepada kami dalam dadaku. Tolong kembalikan ya Allah...

Akhirnya saya hentikan bacaan saya dan mulai rukuk dan sujud serta salam. Dan saya minta digantikan sama teman saya yang dapat tugas membaca surah Al-Ma’arij.


Pada hari ini, saya benar-benar merasa malu kepada Allah. Bagi saya ini adalah hari paling memalukan. Saat berhadapan dengan-Nya saya lupa akan salah satu surat cinta-Nya...
Dari rasa malu ini azzam saya semakin mantab untuk benar-benar menghafal dan melaksanakan aturan untuk para penghafal qur’an di komunitas ini...
Do’akan saya ya teman...

@Mbak Aam house

Tidak ada komentar:

Posting Komentar