"Islamic Quotes"

Selasa, Juli 12, 2011

Ini Tentang Pasangan Jiwa


Ini Tentang pasangan jiwa

Kadang aku bertanya: Siapakah pasangan jiwaku ?
Seperti aku kah?
Atau berbeda 10 derajat, 80 derajat atau bahkan 180 derajat?
Adakah sifatnya akan sama dengan ayahku?
Atau saudara lelakiku?
Atau paman-pamanku?
Atau tidak ada kesamaan?
Ah...
Aku tak ingin menebak!!
 


Aku pernah mendengar dan membaca sebuah ayat
Lelaki baik-baik untuk perempuan baik-baik
Lelaki penzina untuk perempuan penzina
Lalu aku bertanya
Dimanakah posisiku?
Perempuan baik kah?
Aku masih malu untuk mengakuinya
Apa lagi mengaku wanita sholeha
Aku masih belum berani
Karena hanya Tuhanku yang maha mengetahui hal tersebut
Ataukah posisiku adalah perempuan penzina
Naudzubillah !!! :(
Aku berharap bukan bagian dari golongan itu
Aku hanya berharap mendapatkan lelaki baik
Baik agamanya, keturunannya, parasnya dan akhlaknya

Mungkin pernah terbersit ingin
Lelaki yang akan mendampingiku nanti
Seperti mushab bin umair
Atau umar bin khatab
Atau abu bakar bin sidiq
Ataukah nabi yusuf
Ah... impian terlalu muluk
Ketika aku berkaca
Sungguh jauh kualitasku
Untuk mendampingi lelaki seperti mereka
Satu kata untukku : TAK LAYAK

Lalu ketika para perempuan
Banyak yang menikah karena harta atau rupa yang berkedok cinta
Lalu karena apa aku nantinya akan memilihnya?
Sungguh sederhana itu mempesona
Bagiku....
Cukuplah ia mencintai Allah Tuhanku
Muhammad, Rasulku
Islam, agamaku
Dakwah, jalan hidupku
Sedangkan aku cukup diletakkan disisinya
Hingga selalu mendampinginya
Baik susah atau suka
Sedih ataupun bahagia
Tetap tersenyum di atas luka
Tertawa ditengah perbedaan

Dan ketika kulihat
Teman, adik, saudara seiman yang sudah menggenapkan diennya
Aku tetap tak resah ataupun galau
Karena aku percaya
Bahwa Allah telah mempersiapkan yang terbaik untukku
Akupun jarang bertanya: kapankah dia akan datang?
Apakah saat ini, esok, lusa, minggu depan, bulan depan, atau tahun depan??
Entah...!!
Aku tak punya jawaban...
Karena Rabbku tak memberikanku sedikit tanda
Jadi ketika ada yang bertanya: Kapan?
Aku hanya menjawab: Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya ^_^
Ataupun kali lain kubilang: “mohon do’anya saja...
Karena  aku tak tahu
Akankah aku bertemu dengannya di dunia fana ini
Atau akhirat kelak nanti
Aku tak berani menebak
Hanya pasrah
Karena aku percaya dua hal tersebut sama baiknya untukku

Bahkan ketika kulihat bayi mungil hadir dari pernikahan itu
Aku tetap tak iri ataupun bimbang
Fikirku kalaupun Allah menakdirkanku bertemu pasangan jiwa diakhirat kelak
Maka di dunia ini aku bisa  memelihara anak yatim atau piatu ataupun yatim piyatu
Aku bisa membahagiakan mereka dengan segenap dayaku
Kalaupun Allah menakdirkanku bertemu dengan pasangan jiwaku di dunia
Maka suatu kebahagian juga dapat mendidik anak menjadi sholeh/a
Penyejuk mata ayah bunda
Penerus panji perjuangan
Sebuah amal jahriah


Ini tentang pasangan jiwa
Aku tak berharap ia tampan,; hanya enak dipandang saja
Aku tak berharap ia kaya,; hanya mampu berusaha dan bekerja dengan maksimal
Aku tak berharap ia cerdas dan bijak,; hanya berharap seorang pembelajar sejati
Aku tak berharap ia otoriter,; hanya moderat dan suka bermusyawarah
Aku tak berharap ia hafidz,; hanya orang yang suka membaca, menghafal, mengamalkan, dan mengajarkan Al-qur’an
Aku tak berharap yang sempurna,; cukup ia berusaha menjadi lebih baik setiap saatnya
Aku hanya berharap ia mencintai Allah diatas segalanya
Aku berharap ia orang yang baik agamanya dan akhlaknya
Aku berharap ia menjadi pasangan jiwaku di dunia dan akhirat kelak

Bagiku sederhana itu mempesona
Satu langkah berani lebih baik dari 100 rencana berani
^_^



*18 Hari menjelang Ramadhan
dua malam yang aneh
mata yang tak mau terpejam
padahal rasa kantuk melanda


dan lucunya tema ini yang kutulis
tema yang sangat jarang kutulis
dibenakku sedang disibukkan dg persiapan Ramadhan
bukan tentang ini
heeeem...
dalam benakku bertanya: ada apa ini?





Tidak ada komentar:

Posting Komentar