"Islamic Quotes"

Selasa, Maret 08, 2011

Sahabat, aku rinduu



Sini, aku mau cerita, ini tentang kami, aku dan sahabatku. Persahabatan dua perempuan biasa namun ada cinta menggunung diam-diam.

Kurasa aku kehilangan dia, sahabatku. Dan aku memang takut kehilangan dia.
Ketakutan itulah yang membawaku ditengah waktu sibukku untuk menemuinya bersama “deru”. Rasa capek yang sangat  tak begitu kuhiraukan. Jarak tempat tinggal yang tak bisa dibilang dekat jika mesti kutempuh dalam waktu 1-2 jam dari rumahku tak juga menyurutkan langkahku.  Belum lagi kelangkaan BBM yang membuat banyak orang khawatir termasuk diriku juga tak menghentikanku untuk menemuinya.


Kaget….
Ya, perasaan itu yang muncul ketika ada yang bertanya tentangnya kepadaku.
Duh.. sahabatku, apa yang terjadi denganmu?
Maafkan…
Karena aku tak ada disisimu saat kau membutuhkan uluran tanganku..
Saat kau butuh pundakku untuk bersandar
Saat kau butuh tatapan hangatku
Saat kau butuh  diamku mendengar kisahmu

@sengkubang
7 Februari 2011
Ditepian laut kuhentikan sang deru, kuhampiri laut ditengah temaram senja yang sebentar lagi tenggelam. Kuhirup dan kuambil kekuatan darinya…
Aku tak tahu apa yang akan kuhadapi nanti di rumahmu. Aku hanya menyiapkan diri…

Bertahun bersamamu, sudah cukup bagiku untuk mengenali karaktermu.  Cukup untukku mencintaimu karena Dia..
Aku tak butuh alasan lain…
Ya, Dia yang menyatukan kita dalam ikatan ukhuwah yang kokoh.

Bismillah…
Menjelang maghrib…
kembali aku berlari bersama deru menuju rumahmu.  Rasa didadaku pun bercampur aduk,,, gundah, gelisah, resah dan yang pasti rindu…
Ya … aku rindu..
Pada obrolan kita...
atau pada saat kau begitu setia menemaniku tanpa lelah ketika aku bercengkrama dengan laut
pada setiap moment kita bersama…
saat kita berdiskusi dengan hangat yang kadang menemukan titik temu dan kadang tidak
tapi tak menjadi persoalan bagi kita
karena setelah diskusi itu kita akan selalu tertawa…
menertawakan karakter kita masing-masing
berbeda tapi saling melengkapi…

Alhamdulillah sampai juga…
Kulangkahkan kaki menuju rumahmu…
Kuucap salam,..
Kuharap wajahmu yang kutemui pertama kali..
Ternyata bukan!!
Ibumu yang menyambutku dengan senyum sumringahnya.
Dan juga adikmu…

Mataku terus mencari,…
Dimanakah engkau duhai sahabat.
Sambil ngobrol dengan keluargamu, kucoba bangun kembali kekuatan diri…

Akhirnya kaupun muncul…
Hey.. apa ini?
Kau tak seperti biasa
Tak ada tatapan hangat
Tak ada pelukan cinta
Atau bahkan kata “selamat datang saudaraku”

Sahabat…
Perih hatiku menyaksikan perubahanmu

Luka,..
Kau terluka sahabatku
Aku tahu itu…

Aku hanya bisa diam…
Saat maghrib memanggil kumasuki kamarmu.
Kamar tempat kita bercanda, bercengkrama dan berbagi segala kisah cita cita cinta
Tentang dakwah….

Kurasa ..
Aku tak bisa mundur saat ini…
Syukurnya kau mau melunak…
Mungkin masih ada sayangmu padaku..

Sahabat..
Maafkan karena aku terlalu egois
Tak pernah lagi menghadirkanmu dalam rentetan do’aku
Tak juga kukunjungi dirimu..
Ataupun sekedar menanya kabarmu lewat deretan sms…

Ah,,, kupandangi diri
Inikah dirimu yang mengaku sahabat?
Mengaku saudara?
Saat temanmu membutuhkanmu
Ternyata kau sibuk dengan “soal”mu sendiri

Sahabat..
Aku rindu…

Tak sanggup aku berkata banyak
Kuhanya mampu menemanimu
Mendampingimu
Karena kutahu
Kau tak butuh kataku
Kau hanya butuh hadirku..

Sahabat…
Walaupun terlambat
Aku datang bukan…???
Aku tak peduli apa kata dunia tentangmu
Aku hanya ingin tetap menjadi sahabatmu

dan karena lisanku keluh..
Hanya barisan kata yang kutinggalkan padamu…

“sahabat.. aku datang menemanimu karena satu kalimat’
“aku datang karena aku mencintaimu karena Allah”…

*saat rindu begitu menggebu..







Tidak ada komentar:

Posting Komentar