Merapi merupakan salah
satu tujuan utama saya. Melihat berita di televisi tanpa menyaksikan secara
langsung dampak dari letusan rasanya ada yang kurang.
4 January 2011
Seharian ini memang
diniatkan untuk berkeliling kota jogja. Dari A-Z nya jogja mesti di lihat dan
dikunjungi. Pertama-tama adalah kampus-kampusnya, terus toko buku, terus warung
bakso, terus Malioboro, terus Masjid Agung yang ada di Jogja, terus ke Merapi,
terus candi Borobudur.
Ugh… banyak banget
yak..!!
Hehehehe…
Subuh pertama di Jogja
mendapat beberapa nikmat dari Allah, sholat berjama’ah bersama akhwat-akhwat di kostnya
akhwat Pontianak, terus mendengarkan tausiyah dari speaker masjid dekat rumah.
salah satu nikmat yang mesti kusyukuri. Rasanya sudah lama gak merasakan tinggal di sebuah
kost-kostan. Apalagi khost akhwat, ini membuatku teringat akan kost akhwat yang
paling terkenal di Pontianak “K56”.
Berangkat dari rumah
mampir sebentar di atas jembatan menuju UGM, just want to take some pictures
^_^. (Narsis banget yak)hihihiiii
Terus ke masjid apung
di kompleks S2 UGM.. terus ke plang nama UGM (nama kerennya apa ya untuk plang
nama.. lupa euy), terus ke masjid kampus UGM.
Gede euy.. pokoknya kalah deh dengan Masjid Muhtadinku. Ada kolam di depannya, terus ada air mancur juga. Yang melengkapi keindahan masjid ini pada saat saya berkunjung kesana adalah adanya peristiwa “Halo Matahari” semacam pelangi mengelilingi matahari gitu. Ini untuk ketiga kalinya saya melihat kejadian seperti ini, saya mencoba mengabadikannya dalam bentuk foto tapi tetap saja belum dapat menangkap cahaya dengan sempurna. dan agar semakin melengkapi keindahan masjid UGM kulaksanakan sholat dhuha dan tahiyatul masjid di masjid ini.
Gede euy.. pokoknya kalah deh dengan Masjid Muhtadinku. Ada kolam di depannya, terus ada air mancur juga. Yang melengkapi keindahan masjid ini pada saat saya berkunjung kesana adalah adanya peristiwa “Halo Matahari” semacam pelangi mengelilingi matahari gitu. Ini untuk ketiga kalinya saya melihat kejadian seperti ini, saya mencoba mengabadikannya dalam bentuk foto tapi tetap saja belum dapat menangkap cahaya dengan sempurna. dan agar semakin melengkapi keindahan masjid UGM kulaksanakan sholat dhuha dan tahiyatul masjid di masjid ini.
Tenang banget rasanya…
damaiii
damaiii
Lanjut ke Malioboro…
Tapi sebelumnya mampir
ke stasiun tugu dulu untuk membooking tiket pulang ke Nganjuk. Rasanya ingin
tertawa ternyata guide ku di Jogja baru tahu kalo di atas beton di jalan masuk
stasiun ada “kereta api” tapi bukan kereta api benaran loh. Ya,, intinya tetap
take some photographs deh disana.
Bayangkan…!! bulatan baksonya hanya ada satu, sedangkan yang lain kerupuk dan mie yang gak sampai setengah mangkok. dan langsung sajatTerbayang di benakku bakso favoritku @“Panama Bakso”. Jauhh banget jika dibandingkan banyaknya dan juga rasanya tentunya. Tapi tak apalah...
Tak terasa sudah
hampir jam15.00 . awan sepertinya sudah mulai gelap ketika kami berada di lantai sebuah pasar yang ada di Malioboro. Ya Rabbi,,, semoga hanya gerimis saja
do’aku. Ingin benar rasanya ke Gunung merapi. Tak lama sebuah sms masuk, “Kyt
biasanya kalo sore hari di Jogja sering hujan dan sekarang juga hampir mendung”.
Hem… ini sms dari guide lain (he..he.. maksudku salah seorang temanku di
Jogja). Ya, terpaksa pakai tenaga guide lain deh kalau mau ke Merapi karena
guide yang pertama gak tahu jalannya… (ini bahasa lain dari merepotkan orang
lain).
Duh.. benakku berucap, Rabbi izinkan hamba untuk melihat merapi-Mu dan salah bukti kekuasaanmu. Berikan hamba nikmat itu ya Rabbi.
Jujur ya sebenarnya saya sangat yakin hujan bentar lagi akan turun, tapi kupaksa juga jemariku mengetik jawaban, “Hujankan rahmat Allah. Memang kalo hujan “antum” gak bisakah?.”
Duh.. benakku berucap, Rabbi izinkan hamba untuk melihat merapi-Mu dan salah bukti kekuasaanmu. Berikan hamba nikmat itu ya Rabbi.
Jujur ya sebenarnya saya sangat yakin hujan bentar lagi akan turun, tapi kupaksa juga jemariku mengetik jawaban, “Hujankan rahmat Allah. Memang kalo hujan “antum” gak bisakah?.”
Tekadku sudah bulat,
kalaupun harus berhujan ria gak apa-apa, kalaupun harus pergi tanpa guide ku
yang tadi sms juga gak apa-apa. Perjalanan harus tetap lanjut, karena kesempatanku
untuk melihatnya hanya hari ini, besok sudah harus balik ke Nganjuk.
Syukurnya tak lama kemudian sms masuk, “ok. Kita ketemu di UII, jangan lupa bawa jas hujan ya.!"
Syukurnya tak lama kemudian sms masuk, “ok. Kita ketemu di UII, jangan lupa bawa jas hujan ya.!"
Rasanya ingin meloncat
atau berjingkrak-jingkrak ketika membacanya…
Alhamdulillah,,,!! ucap lisanku berkali-kali.
Dan benar saja dugaanku ... baru saja keluar dari pasar yang ada di Malioboro gerimis mulai datang, saya berhasil juga ngomporin teman-teman seperjalanan untuk tetap berangkat ke UII (padahal tanpa dikomporin juga teman-temanku kepengen juga kesana..he..he..). hujan semakin lebat saja,,, dalam hati saya terus berdo’a, “Ya Allah izinkan hamba menyaksikan salah satu bukti kekuasaanmu…" secercah harapan mulai tumbuh ketika semakin berjalan ke arah UII terlihat cuaca semakin terang, bahkan tak ada tanda-tanda akan hujan. Alhamdulillah…...
Alhamdulillah,,,!! ucap lisanku berkali-kali.
Dan benar saja dugaanku ... baru saja keluar dari pasar yang ada di Malioboro gerimis mulai datang, saya berhasil juga ngomporin teman-teman seperjalanan untuk tetap berangkat ke UII (padahal tanpa dikomporin juga teman-temanku kepengen juga kesana..he..he..). hujan semakin lebat saja,,, dalam hati saya terus berdo’a, “Ya Allah izinkan hamba menyaksikan salah satu bukti kekuasaanmu…" secercah harapan mulai tumbuh ketika semakin berjalan ke arah UII terlihat cuaca semakin terang, bahkan tak ada tanda-tanda akan hujan. Alhamdulillah…...
15.30
Sampai juga di UII…
lah.!!. pada mana guide ku itu ya…???
Ternyata kami lebih
dulu sampai dari mereka. Waktu terus berjalan tapi mereka belum juga nongol. Duh…
kok lama banget ya??, saya khawatir kemalaman nyampai ke Merapi dan akhirnya dibatalkan.
Syukurnya tak lama kemudian mereka datang… Alhamdulillah…
Dengan semangat ’45 kularikan
juga motor pinjaman temanku. Jujur ketika naik motor dibelakang mereka rasanya
gak sabaran, lambat banget euy… mau mendahului tapi gak tahu jalan, ya akhirnya
pasrah aja berada di belakang mereka. tapi ternyata enak juga pakai motor dengan kecepatan biasa seperti ini :D
Ckckckck..
kugeleng-gelengkan kepalaku ketika mereka (guide ku) salah memilih jalan. Ya,
tsiqoh aja dengan pemimpin perjalananku kali ini, semoga nyampe saja. Setelah putar
balik beberapa kali, akhirnya benar juga jalannya…^_^. di jalan kami berpapasan
dengan seorang nenek yang membawa sebuah bakul yang berat banget. Rasanya ingin
kubantu dia, menggoncengnya, tapi saya sekarang sedang menggonceng temanku
sedangkan teman yang lain sudah agak jauh jalannya. Akhirnya saya hanya bisa
berucap, “Nuwun sewu mbah”…
Segera kukejar
teman-temanku, tapi berhenti sebentar untuk mengambil gambar dari rumah
pemukiman korban yang terbuat dari bambu anyaman. Sampai diujung jalan rada
kaget, karena melihat jalan yang terputus cukup panjang, dan mesti menyeberang
ke seberang jalan lewat kali yang sudah kering dan tak ada air sedikitpun yang
tersisa disitu.
Alhamdulillah nyampe
juga di 3 KM menuju puncak merapi. Kubiarkan teman-temanku berjalan duluan. Saya
ingin bercengkrama dengan merapi. Dejavu…!!! kupandang sekeliling.
Rasanya saat itu benar-benar ingin bisa duduk sendiri bersama merapi. Mendengarkan keluhannya, mendialogkan kejadian yang baru terjadi, merasakan setiap denyutnya, namun apa daya, waktu dan tempat yang tak memungkinkan untuk kabur sebentar dari teman-temanku.
Rasanya ingin sekali berjalan sendiri ditengah kabut… agar lebih merasa dekat dengan merapi.
Rasanya saat itu benar-benar ingin bisa duduk sendiri bersama merapi. Mendengarkan keluhannya, mendialogkan kejadian yang baru terjadi, merasakan setiap denyutnya, namun apa daya, waktu dan tempat yang tak memungkinkan untuk kabur sebentar dari teman-temanku.
Rasanya ingin sekali berjalan sendiri ditengah kabut… agar lebih merasa dekat dengan merapi.
Tapi ini saja, saya
sudah bersyukur,,, dapat menghirup udara di merapi yang bercampur sedikit
belerang…
heeemm..
heeemm..
*Esoknya, ketika saya
membooking tiket pesawat untuk pulang ke Pontianak disalah satu travel di
Jogja, saya baru tahu ternyata kemarin hujannya sangat lebat disertai petir
sampai-sampai beberapa komputer di travel tersebut rusak terkena petir.
Ya Rabbi, hamba
bersyukur karena ketika hamba ke Merapi cuacanya gak hujan…
*Maka nikmat Tuhanmu yang manakah
yang kamu dustakan… QS, 55
Sungguh tidak ada ya
Allah. “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku iLham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu
yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan agar
aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan
rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh,…
QS. 27:19
aamiiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar