"Islamic Quotes"

Selasa, Januari 18, 2011

Hujan & Merapi




Merapi merupakan salah satu tujuan utama saya. Melihat berita di televisi tanpa menyaksikan secara langsung dampak dari letusan rasanya ada yang kurang.

4 January 2011
Seharian ini memang diniatkan untuk berkeliling kota jogja. Dari A-Z nya jogja mesti di lihat dan dikunjungi. Pertama-tama adalah kampus-kampusnya, terus toko buku, terus warung bakso, terus Malioboro, terus Masjid Agung yang ada di Jogja, terus ke Merapi, terus candi Borobudur.
Ugh… banyak banget yak..!!
Hehehehe…

Subuh pertama di Jogja mendapat beberapa nikmat dari Allah, sholat berjama’ah bersama akhwat-akhwat di kostnya akhwat Pontianak, terus mendengarkan tausiyah dari speaker masjid dekat rumah. salah satu nikmat yang mesti kusyukuri. Rasanya sudah lama gak merasakan tinggal di sebuah kost-kostan. Apalagi khost akhwat, ini membuatku teringat akan kost akhwat yang paling terkenal di Pontianak “K56”.

Berangkat dari rumah mampir sebentar di atas jembatan menuju UGM, just want to take some pictures ^_^. (Narsis banget yak)hihihiiii
Terus ke masjid apung di kompleks S2 UGM.. terus ke plang nama UGM (nama kerennya apa ya untuk plang nama.. lupa euy), terus ke masjid kampus UGM.
Gede euy.. pokoknya kalah deh dengan Masjid Muhtadinku. Ada kolam di depannya, terus ada air mancur juga. Yang melengkapi keindahan masjid ini pada saat saya berkunjung kesana adalah adanya peristiwa “Halo Matahari” semacam pelangi mengelilingi matahari gitu. Ini untuk ketiga kalinya saya melihat kejadian seperti ini, saya mencoba mengabadikannya dalam bentuk foto tapi tetap saja belum dapat menangkap cahaya dengan sempurna. dan agar semakin melengkapi keindahan masjid UGM kulaksanakan sholat dhuha dan tahiyatul masjid di masjid ini.
Tenang banget rasanya…
damaiii

Lanjut ke Malioboro…
Tapi sebelumnya mampir ke stasiun tugu dulu untuk membooking tiket pulang ke Nganjuk. Rasanya ingin tertawa ternyata guide ku di Jogja baru tahu kalo di atas beton di jalan masuk stasiun ada “kereta api” tapi bukan kereta api benaran loh. Ya,, intinya tetap take some photographs deh disana.

Dzuhurpun datang. Niatnya mau sholat di Masjid Besar Jogja yang katanya dekat alun-alun / keraton Jogja. Ternyata takdir membawaku menunaikan sholat dzhuhur di MAsjid kompleks kegubernuran jogja. Selesai sholat kami mampir ke warung bakso di samping gerbang gubernur. Lapar juga rasanya.. apalagi menunya bakso euy… mana mau melewatkan kesempatan untuk merasakan bakso Jogja. Dengan semangat kelaparan sayapun memesan semangkok bakso dan es alvocado. Temanku pada mesan mie ayam. Rasanya seabad waktu bakso akhirnya datang kehadapanku. Dengan tampang terkejut kutatap semangkok bakso di depanku. Langsung tersenyum lebar,,, mau ketawa gak enak juga. hehehee... Banyak orang euy.
Bayangkan…!! bulatan baksonya hanya ada satu, sedangkan yang lain kerupuk dan mie yang gak sampai setengah mangkok. dan langsung sajatTerbayang di benakku bakso favoritku @“Panama Bakso”. Jauhh banget jika dibandingkan banyaknya dan juga rasanya tentunya. Tapi tak apalah...

Tak terasa sudah hampir jam15.00 . awan sepertinya sudah mulai gelap ketika kami berada di lantai  sebuah pasar yang ada di Malioboro. Ya Rabbi,,, semoga hanya gerimis saja do’aku. Ingin benar rasanya ke Gunung merapi. Tak lama sebuah sms masuk, “Kyt biasanya kalo sore hari di Jogja sering hujan dan sekarang juga hampir mendung”. Hem… ini sms dari guide lain (he..he.. maksudku salah seorang temanku di Jogja). Ya, terpaksa pakai tenaga guide lain deh kalau mau ke Merapi karena guide yang pertama gak tahu jalannya… (ini bahasa lain dari merepotkan orang lain).
Duh.. benakku berucap, Rabbi izinkan hamba untuk melihat merapi-Mu dan salah bukti kekuasaanmu. Berikan hamba nikmat itu ya Rabbi.
Jujur ya sebenarnya saya sangat yakin hujan bentar lagi akan turun, tapi kupaksa juga jemariku mengetik jawaban, “Hujankan rahmat Allah. Memang kalo hujan “antum” gak bisakah?.”
Tekadku sudah bulat, kalaupun harus berhujan ria gak apa-apa, kalaupun harus pergi tanpa guide ku yang tadi sms juga gak apa-apa. Perjalanan harus tetap lanjut, karena kesempatanku untuk melihatnya hanya hari ini, besok sudah harus balik ke Nganjuk.
Syukurnya tak lama kemudian sms masuk, “ok. Kita ketemu di UII, jangan lupa bawa jas hujan ya.!"

Rasanya ingin meloncat atau berjingkrak-jingkrak ketika membacanya…
Alhamdulillah,,,!! ucap lisanku berkali-kali.

Dan benar saja dugaanku ... baru saja keluar dari pasar yang ada di Malioboro gerimis mulai datang, saya berhasil juga ngomporin teman-teman seperjalanan untuk tetap berangkat ke UII (padahal tanpa dikomporin juga teman-temanku kepengen juga kesana..he..he..). hujan semakin lebat saja,,, dalam hati saya terus berdo’a, “Ya Allah izinkan hamba menyaksikan salah satu bukti kekuasaanmu…" secercah harapan mulai tumbuh ketika semakin berjalan ke arah UII terlihat cuaca semakin terang, bahkan tak ada tanda-tanda akan hujan. Alhamdulillah…...

15.30
Sampai juga di UII… lah.!!. pada mana guide ku itu ya…???
Ternyata kami lebih dulu sampai dari mereka. Waktu terus berjalan tapi mereka belum juga nongol. Duh… kok lama banget ya??, saya khawatir kemalaman nyampai ke Merapi dan akhirnya dibatalkan. Syukurnya tak lama kemudian mereka datang… Alhamdulillah…

Dengan semangat ’45 kularikan juga motor pinjaman temanku. Jujur ketika naik motor dibelakang mereka rasanya gak sabaran, lambat banget euy… mau mendahului tapi gak tahu jalan, ya akhirnya pasrah aja berada di belakang mereka. tapi ternyata enak juga pakai motor dengan kecepatan biasa seperti ini :D
Ckckckck.. kugeleng-gelengkan kepalaku ketika mereka (guide ku) salah memilih jalan. Ya, tsiqoh aja dengan pemimpin perjalananku kali ini, semoga nyampe saja. Setelah putar balik beberapa kali, akhirnya benar juga jalannya…^_^. di jalan kami berpapasan dengan seorang nenek yang membawa sebuah bakul yang berat banget. Rasanya ingin kubantu dia, menggoncengnya, tapi saya sekarang sedang menggonceng temanku sedangkan teman yang lain sudah agak jauh jalannya. Akhirnya saya hanya bisa berucap, “Nuwun sewu mbah”…

Segera kukejar teman-temanku, tapi berhenti sebentar untuk mengambil gambar dari rumah pemukiman korban yang terbuat dari bambu anyaman. Sampai diujung jalan rada kaget, karena melihat jalan yang terputus cukup panjang, dan mesti menyeberang ke seberang jalan lewat kali yang sudah kering dan tak ada air sedikitpun yang tersisa disitu.


Alhamdulillah nyampe juga di 3 KM menuju puncak merapi. Kubiarkan teman-temanku berjalan duluan. Saya ingin bercengkrama dengan merapi. Dejavu…!!!  kupandang sekeliling.
Rasanya saat itu benar-benar ingin bisa duduk sendiri bersama merapi. Mendengarkan keluhannya, mendialogkan kejadian yang baru terjadi, merasakan setiap denyutnya, namun apa daya, waktu dan tempat yang tak memungkinkan untuk kabur sebentar dari teman-temanku.
Rasanya ingin sekali berjalan sendiri ditengah kabut… agar lebih merasa dekat dengan merapi.

Tapi ini saja, saya sudah bersyukur,,, dapat menghirup udara di merapi yang bercampur sedikit belerang…
heeemm..

*Esoknya, ketika saya membooking tiket pesawat untuk pulang ke Pontianak disalah satu travel di Jogja, saya baru tahu ternyata kemarin hujannya sangat lebat disertai petir sampai-sampai beberapa komputer di travel tersebut rusak terkena petir.
Ya Rabbi, hamba bersyukur karena ketika hamba ke Merapi cuacanya gak hujan…

*Maka nikmat Tuhanmu yang  manakah yang kamu dustakan… QS, 55

Sungguh tidak ada ya Allah. “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku iLham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh,…
QS. 27:19

aamiiin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar