Hari ini saya menonton
berita tentang pasangan suami istri yang membuka toko buku kartun diawali dari
sebuah hobby. Ya, membaca buku kartun. Sayapun teringat dengan sebuah keinginan
yang baru ini muncul. Munculnyapun tanpa di duga.
Saat itu saya sedang
berkelana dan sampailah di sebuah toko
buku yang ada di Jogjakarta. Ya karena memang tujuan utamanya memang ke
toko buku, ada beberapa buku yang mesti saya beli selain ada juga beberapa buah
buku titipan dari teman-teman saya. Dan kebetulan juga menurut info yang saya
dapat hanya toko buku ini yang buka sampai jam 10.00 malam.
Sampai pertama kali
disana saya melihat deret rapi parkiran dan ketika menoleh ke samping saya
melihat board besar yang berisi nama toko buku itu: “Toko Buku Diskon TogaMas”.
Saya masuk ke dalam
bersama teman saya, kesan pertama yang saya dapat ketika masuk adalah aman,
adem dan menyenangkan. Saya terpesona dengan desain toko buku ini. Yang membuat
orang yang pertama kali datang dan masuk kesini serasa di rumah sendiri. Mungkin
karena saya belum pernah menemukan sebuah toko buku yang dominannya kayu. Saya
sangat tertarik dengan polanya. Ketika masuk kita akan melihat deretan buku
yang tersusun rapi dan ketika melihat ke atas, akan kita lihat ada kafe disana.
Saya belum pernah melihat toko buku yang bergabung langsung dengan kafe dalam
satu ruangan walaupun berbeda tempat. Satunya di bawah dan satunya di atas. Ini
yang menjadikan toko buku ini menjadi unik, selain itu ada kolam ikan kecil
lengkap dengan ornamen gunung plus air mancurnya yang membuat kita betah disini.
Saya bukanlah orang
yang tertarik dengan dunia bisnis, beberapa kali teman saya ataupun orang lain
menawarkan saya untuk terjun ke dunia bisnis tapi saya tidak tertarik. Saya menolak,
bisnis apapun itu. Mungkin karena saya gak punya naluri bisnis. Saya lebih suka
mengikuti sesuatu yang bersifat sosial, tapi kalo bisnis wah nggak saya banget
deh. Saya memang punya cita-cita untuk membuat Sekolah Alam yang saya niatkan
untuk anak-anak jalanan dan anak kurang mampu lainnya. Tapi saya tidak terfikir
untuk menarik biaya dari anak-anak yang akan bersekolah disitu.
Nah! anehnya ketika
saya melihat desain toko dan pola managemen toko itu saya tertarik untuk
membuat yang serupa dengan beberapa pengembangan tentunya di Kota saya sendiri.
Selain itu saya merasakan kesulitan luar biasa dalam mencari buku-buku di Kota
saya. Buku-buku yang saya perlukan kebanyakan gak tersedia di satu tokopun yang
ada di Kota saya. Di kota saya hanya ada satu toko buku besar: GRAMEDIA. Tapi harganya
lumayan juga. Dulu pernah ada sebuah toko buku yang kadang memberikan diskon,
tetapi toko tersebut akhirnya gulung tikar, membuat saya semakin sulit
menemukan buku-buku yang saya butuhkan dengan harga miring. Seringkali saya
harus memesan buku dengan teman saya yang akan berangkat ke Jawa, ataupun
memesan dengan teman saya yang sedang melanjutkan studi di Jawa. Rasanya memang
tidak mengenakkan selalu meminta bantuan dari orang lain, walaupun orang
tersebut tidak keberatan. Rasanya ingin benar-benar ada yang namanya “pintu
ajaib” jadi ketika kita akan pergi ke suatu tempat hanya tinggal masuk lewat
pintu itu. Atau ketika kita ingin ke toko buku yang di Jawa kita hanya tinggal
masuk lewat pintu itu juga. Dan binggo,,
“here you are with those book shops”. Then just take whathever books you need…
Hah… musykil banget
ya..!!
Dan berangkat dari
keinginan agar orang-orang seperti saya (maksudnya yang mempunyai keinginan
seperti saya) mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan buku yang diinginkan dengan
harga miring maka saya berkeinginan untuk membuka toko buku dengan model yang
sama dengan TogaMas tapi ada beberapa hal lain yang akan saya tambahkan di toko
buku itu dalam hal fungsi tentunya.
“Ternyata”!!!, saya
mulai berfikir tentang hadist nabi, “sesungguhnya ada 10 pintu rezeki dan
sembilan darinya adalah lewat perdagangan/ perniagaan”. Dan saya berfikir bahwa
setiap orang tentu mempunyai naluri bisnis, hanya saja mereka butuh moment
untuk menemukannya. Seperti saya, naluri
berdagang itu muncul ketika saya bertemu dengan sebuah toko buku. Ya, berdagang
bisa dimulai dari hobby. Seperti pasangan suami istri yang sukses dan menjadi
toko buku kartun terkenal di Bandung.
Jadi, temukanlah
naluri bisnismu..
Karena hadist itu
adalah petunjuk hidup kita (selain Al-Qur’an tentunya). Ketika Rasul bersabda ada
9 pintu untuk berniaga, maka carilah disalah satu pintu tersebut.
NB
*Mohon do’a dari
teman-teman yang mungkin singgah dan berkunjung di blog saya.. semoga saya dapat
membuat sebuah toko buku yang dapat membantu orang-orang yang suka dengan buku
dan mendapatkan buku yang dinginkan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar