"Islamic Quotes"

Senin, April 08, 2013

Kau Ini Bagaimana?? dulu katamu....


Kau ini bagaimana?
Sebelum ta’aruf kau minta carikan TRK ... katamu kau ingin bergabung bersama barisanku...
Akhirnya ... setelah kutemukan dengan susah payah kau hanya sesekali mendatanginya...
Beribu alasan kau paparkan agar kutahu bahwa kau berniat tulus....


Kau ini bagaimana?
Ketika ta’aruf kau bilang oke aja dan tak kan melarang serta mendukung aktivitas TRK ku...
Tapi ketika lima bulan berjalan pernikahan kau mulai ogah-ogahan mengantarku...
Bahkan jelang kelahiran anak kita kau makin gencar memaparkan alasan agar tak mengantarku ke majelis ilmu itu...
Dan ketika aku sudah melahirkan dan kondisiku sudah berat karena mengurus anak kita,,, kau mulai tak mau mengantarku...
Dan akhirnya kau melarangku untuk ikut TRK...
Itu ultimatummu...





Kau ini bagaimana?
Dulu waktu ta’aruf kau bilang kau akan membiarkan dan mendukung aktivitas dakwah sekolahku, majelis taklimku dan remaja masjidku...
Karena sholeh itu gak hanya binafsi tapi juga sholeh bimushlih... begitu katamu...
Dan Ketika kita sudah menikah .... kau selalu menyuruhku tinggal dirumah... tak boleh kemana-mana...
Cukup jadi wanita sholeha binafsi saja katamu...
Kau juga tak mau menggantikan aktivitas dakwahku sebelum menikah...
Hanya melarangku tanpa solusi...
Sementara dakwah adalah nafasku...
Aku terlahir kembali dari rahim dakwah...


Aku harus bagaimana??
Ketika kau melarangku dengan dalih “taat pada suami” akupun tak bisa berkata...
Karena kita sama-sama tahu ketaatan istri kepada suami itu wajib selama bukan dalam kemaksiatan...

Aku harus bagaimana??
Ketika umat merintih dihantam berbagai penyakit dan aku hanya bisa tinggal dirumah
Sementara kau tak mau juga memenuhi waktumu dengan bergerak ke semua lini untuk berdakwah...
Dan aku hanya bisa menatap saja... disini... dirumah kita ini...
Tanpa bisa berbuat apa-apa...

Aku harus bagaimana??
Ketika kau ambil nafasku sementara aku hanya diam tak berkutik karena membantahmu membuatku berdosa...


Bukankah seharusnya kau memberiku definisi ketaatan versimu sebelumnya dan konsisten terhadap hal tersebut setelanya... hingga aku, kau dan umatku terpenuhi segala hak dan kewajibannya...

Bukankah seharusnya ketika kau melarangku kau mesti lebih banyak bergerak mengobati umat dan menambah barisan orang-orang yang berkeinginan dan beramal untuk mengobati umat ini...
Tapi kau malah banyak berdiam diri... dan sibuk dengan membid’ahkan, mengharamkan dan mengkafirkan serta memaki saudara-saudara perjuanganku yang berdakwah kesana kemari...
Padahal saudaraku juga saudara seimanmu...

Aku harus bagaimana?
Ketika kau menjebakkan aku antara “taat padamu” dan kewajiban dakwahku...

Aku harus bagaimana??



*gulanaketikatahukabarkembalisaudaraseperjuangankumemintaberhentikarenalarangansuami”

April 6th 2013
#YL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar